Wawancara Ekslusif
Kisah Rosanna Muhammad James Jadi Protokoler Perbantuan di Istana Presiden, Bermula Jadi Paskribraka
Podcast Tribun Manado hadir dengan segmen menarik, kali ini membahas soal protokoler perbantuan di Istana Presiden dengan narasumber Rosanna James
Penulis: Rhendi Umar | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Podcast Tribun Manado hadir dengan segmen menarik, kali ini membahas soal protokoler perbantuan di Istana Presiden dengan narasumber Rosanna Muhammad James.
Berikut petikan wawancara Anna, panggilan akrab Rosanna, dengan editor Tribun Manado David Kusuma.
Tribun: Bagaimana awal mula Anna mengikuti paskibraka?
Iya betul, jadi saya Paskibraka pada tahun 2019 pas duduk di kelas 2 SMA Manado Independent School (MIS) bertugas di Kabupaten Minahasa Utara. Kemudian tahun 2020 kembali lagi jadi Paskibaraka di Minut, karena saat itu sedang pandemi Covid-19 sehingga kami dipilih lagi.
Tribun: Anna juga pernah mengikuti mengikut ajang Utu dan Keke di Minahasa Utara?
Iya benar, saya mulai ikut tahun 2019, saat itu saya terpilih sebagai Wakil 1 Keke Minahasa Utara.
Tahun lalu ikut juga Nyong dan Noni Sulut dan alhamdullilah di situ terpilih sebagai Wakil 2 Noni Sulut.
Tribun: Bagaimana ceritanya anda bisa menjadi protokoler perbantuan di Istana Negara?
Jadi pada awal bulan Juli lalu dapat surat untuk mengikuti seleksi perbantuan dari PPI Pusat, usai meminta rekomendasi dari tiap provinsi. Di situ saya mengikuti seleksi berkas, dan mengikuti interview dengan biro protokol, kemudian diseleksi dan diambil 15 orang di seluruh Indonesia. Di situ saya terpilih
Tribun: Berapa lama Anna bertugas menjadi protokoler perbantuan di Istana Presiden?
Saya bertugas satu bulan menjadi protokoler perbantuan.

Tribun: Tugas dan tanggung jawab apa yang diberikan kepada Anna sebagai protokoler?
Tugas kami lebih kepada mengatur undangan, verifikasi data, selain itu kita bertugas pada tanggal 17 Agustus.
Tribun: Sebelum melaksanakan semuanya itu, apakah ada proses pelatihan?
Kalau training tidak ada, tapi ada pembekalan dan diberikan arahan dari PPI Pusat.
Tribun: Pada saat tanggal 17 Agustus, apa saja yang dilakukan oleh para protokoler?
Kita sudah dibagi per divisi masing-masing, jadi ada bagian undangan masyarakat umum, ada bagian VVIP, kebetulan saya juga dapat kesempatan bertugas pada undangan-undangan Menteri dan pejabat lainnya.
Tribun: Anna sempat bertemu dengan para menteri, Pak Presiden dan Wakil Presiden?
Iya benar saya sempat bertemu mereka.

Tribun: Setelah selesai bertugas sebagai protokoler apa yang diberikan pihak Istana Negara kepada Anna?
Saya menerima piagam penghargaan dari Sekretariat Presiden, karena sudah berpartisipasi dalam menyukseskan HUT RI.
Apa Cita-cita anda kedepan usai jadi protokoler Presiden?
Jawab: Impian saya banyak, tapi sekarang saya masih fokus kuliah President University, Cikarang, Bekasi jurusan hubungan internasional. (ren)