Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wawancara Eksklusif

Astrid Kumentas Bicara Tentang Perubahan Manado, Berikut Petikan Wawancara Eksklusif

Astrid Kumentas Staf Khusus Wali Kota Manado Bidang Pengkajian, Pengawasan Pembangunan Daerah membeber kinerja Walikota Manado dan Wawali.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado
Astrid Kumentas Staf Khusus Wali Kota Manado Bidang Pengkajian, Pengawasan Pembangunan Daerah 

Astrid : Pemerintah ambil keputusan tidak ada yang tiba saat tiba akal. Semua sudah
lewat kajian. Tak ada pemerintah yang mau susahkan rakyat. Permasalahannya adalah
sekolah bergantung pada dana BOS. Jadi semakin sedikit siswa semakin sedikit dana BOS. Sekarang siswa SD di Manado semakin sedikit. Sekolah dengan jumlah sedikit akan dimerger. Hal itu bertujuan memaksimalkan operasional sekolah. Agar siswa dapat fasilitas maksimal. Pemerintah melalui Dinas Pendidikan akan fasilitasi orang tua yang keberatan. Untuk bangunan akan dilihat yang lebih layak. Bangunan yang tidak lagi ditempati akan difungsikan untuk kepentingan lain.

Tribun : Pemkot Manado berencana memperpanjang operasional tempat hiburan.

Astrid : Ini adalah upaya meningkatkan PAD. Covid 19 membuat PAD menurun. Ini untuk mewujudkan Manado kota pariwisata. Jadi tempat hiburan diberi keleluasaan. Tentu tempat hiburan juga tak semua buka 24 jam. Tentu butuh istirahat juga. Yang buka 24 jam disilahkan, tentu harus penuhi syarat.

Tribun : Bagaimana Dengan meningkatnya kasus kriminalitas di Manado, bagaimana upaya Pemkot Manado

Astrid : Memang kasus kriminalitas mencuat akhir akhir ini. Mungkin itu pengaruh media yang kian transparan. Pemkot tetap melakukan koordinasi kecamatan dengan Polsek. Pendataan adalah salah satu cara untuk deteksi dini potensi kriminal. Pendataan dilakukan Ketua lingkungan. Jadi diketahui siapa yang pemabuk dan lainnya. Ini adalah antisipasi kejadian kriminal. Di Manado hub pernah ada pengalaman remaja yang ditemukan di pusat keramaian lalu dilaporkan ke pemerintah dan Lurah kemudian dibawa ke rumah orang tuanya. Bisa hubungi 112 dan Ketua lingkungan. Pemerintah saat ini sangat terbuka. Bisa langsung WA atau di medsos. Walikota aktif tanggapi permintaan warga di medsos

Tribun : Walikota banyak mengeluh tentang belum adanya kesadaran masyarakat tentang sampah

Astrid : Sampah dibenahi manajemennya. Walikota bari saja kunjungi SPA. Ini untuk membiasakan masyarakat dan petugas sampah untuk mengetahui waktu buang sampah. Kemudian lokasinya jika masyarakat ingin antar sendiri. Ketua lingkungan harus pantau motor sampah keliling masyarakat. Memang butuh waktu untuk membangun kebiasaan baru masyarakat. TPA Sumompo direncanakan jadi ruang terbuka hijau. Tunggu rampungnya TPA regional ilo ilo. Saya punya dua foto selama 6 bukan. Foto pertama gunungan sampah. Sekarang sudah berbeda. Tumbuh rumput. (Arthur Rompis)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved