Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wisata Manado

3 Wisata Manado Sulawesi Utara Bertema Religi, Ada Gereja hingga Makam

Wisata Manado bertema religi tak kalah indah dibanding wisata lainnya. Berikut rekomendasi wisata religi di Manado dan sekitarnya.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
Tribun Manado
Burung merpati ini setia bertengger di pusara Imam Bonjol di Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (8/8/2020). Berikut rekomendasi wisata Manado dan sekitarnya yang bertema religi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wisata Manado, Sulawesi Utara, identik dengan semua yang masih alami.

Padahal banyak juga wisata Manado yang bertema religi.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri peminat wisata Manado bertema religi belum terlalu banyak.

Padahal jika ingin mengenal toleransi kehidupan beragama, Manado merupakan salah satu daerah yang tepat.

Berikut wisata religi yang ada di Manado dan sekitarnya.

1. Makam Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol

Sebenarnya, letak Makam Imam Bonjol ini sudah bukan lagi berada di Manado melainkan di Pineleng, Minahasa, Sulut.

Namun dari Manado Anda bisa menempuhnya hanya dengan jarak sekitar 4,2 kilometer dengan waktu tempuh hanya 10 menit.

Makam Imam Bonjol ini merupakan salah satu destinasi wisata unggulan bagi pengunjung dari luar Sulut terutama di hari raya besar umat Islam.

Imam Bonjol memang salah satu pahlawan nasional yang diasingkan ke Sulut pada tahun 1841 hingga meninggal pada 1864.

Baca juga: Profil Jevo Batara, Anak Irjen Napoleon Bonaparte, Tampan dan Memiliki Segudang Prestasi

Baca juga: Kamaruddin Simanjuntak Diusir Saat Rekonstruksi, Sebut Pelanggaran Berat, IPW: Korban Sudah Diwakili

Selain makam, terdapat batu besar yang konon menjadi tempat Imam Bonjol melaksanakan salat.

Untuk masuk ke wilayah Makam Imam Bonjol, pengunjung tidak dikenakan biaya.

2. Patung Yesus Memberkati

Patung yang mirip dengan Patung Cristo Redentor di Rio de Janeiro, Brazil ini teletak di Kompleks Perumahan Citraland yang berada di Winangun, Malalayang, Manado, Sulut.

Patung ini didirikan oleh pengusaha properti ternama Indonesia yang juga pemilik Ciputra Group, Ciputra.

Monumen Yesus Memberkati, Kota Manado, Sulawesi Utara nampak dari udara, Senin (1/11/2021).
Monumen Yesus Memberkati, Kota Manado, Sulawesi Utara nampak dari udara, Senin (1/11/2021). (Tribunmanado.co.id/Andreas Ruauw)

Kabarnya, Patung Yesus Memberkati ini merupakan hadiah dari Ciputra yang masa remajanya dihabiskan di Kota Manado.

Patung Yesus Memberkati ini diyakini merupakan doa dari masyarakat agar Tuhan Yesus selalu memberkati Kota Manado yang masyarakatnya masyoritas beragama Kristiani.

Untuk menikmati pemandangan Patung Yesus memberkati, pengunjung harus masuk ke taman di wilayah perumahan Citraland.

Dari taman tersebut selain bisa menikmati, pengunjung juga bisa mengambil gambar dengan latar Patung Yesus Memberkati.

3. Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sentrum Manado dan Tugu Perang Dunia (PD) II

Baca juga: Pemkot Tomohon Sulawesi Utara Optimalkan Bus Angkutan Khusus Pelayanan Publik

Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Pukul 13.06 WIB, Seorang Perempuan Tewas, Korban Tersambar Kereta Api

Terletak di tengah Kota Manado, GMIM Sentrum dan Tugu Perang Dunia II tak pernah sepi dari pengunjung.

Gereja ini merupakan peninggalan tertua dari Belanda di Manado yang sudah berdiri sejak tahun 1677.

Awalnya GMIM Sentrum memiliki nama Oude Kerk yang berada di bawah binaan Indische Kerk atau gereja negara.

Dalam kehidupan beragama, para petinggi gereja merasa tidak puas sehingga membentuk Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) pada tahun 1993.

Hal tersebut membuat gereja-gereja di Manado, Bitung, dan Minahasa berdiri sendiri dengan nama GMIM.

Tugu Peringatan Perang Dunia II berdampingan dengan GMIM Sentrum di Jalan Sarapung, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Tugu Peringatan Perang Dunia II berdampingan dengan GMIM Sentrum di Jalan Sarapung, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. (Tribun Manado/Fernando Lumowa)

Di masa pendudukan Jepang, GMIM Sentrum Manado menjadi markas Manado Syuu Kiri Sutokyop Kyookai (MSKK).

Sayangnya, GMIM Sentrum hancur dibom pada masa Perang Dunia II.

Akhirnya di samping GMIM Sentrum dibangunlah Tugu Perang Dunia II.

Pada 1952 akhirnya GMIM Sentrum dibangun kembali dengan arsitektur khas Gereja Protestan Belanda.

GMIM Sentrum memiliki bentuk persegi sebagai simbol mata angin.

Baca juga: Kronologi Seorang Pemulung di Manado Sulawesi Utara Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Bharada E Sebut Brigadir J Pergoki Putri dan Kuwat Lakukan Hubungan Terlarang

Hingga kini, GMIM Sentrum Manado sudah beberapa kali direnovasi.

Pada tahun 1995, Ratu Beatrix dan Pangeran Claus Van Amsberg dari Belanda pernah mengunjungi GMIM Sentrum ini.(*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul 4 Tempat Wisata Religi Recommended di Kota Manado, Ada Klenteng hingga Makam Pahlawan Nasional.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved