Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mitra Sulawesi Utara

3 Figur Berpeluang Jajal Pilkada Minahasa Tenggara 2024, Ada Pengusaha, Birokrat, dan Anggota Dewan

Ada tiga nama yang mencuat dan disebut berpeluang mengisi Pilda 2024 di Minahasa Tenggara. Berikut nama-nama tokoh tersebut.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Istimewa
Mantan Wakil Bupati Mitra, Ronald Kandoli, yang juga merupakan seorang pengusaha. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 masih dua tahun lagi, namun para figur sudah mulai bermunculan.

Khusus di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara, tahun 2024 akan jadi ajang pertarungan mencari pemimpin baru menggantikan Bupati James Sumendap yang sudah dua periode menjabat.

Di antara banyak figur, setidaknya ada tiga nama menonjol.

Mereka adalah Ronald Kandoli Sang Pengusaha, Maxi Rondonuwu Si Birokrat, dan Djein Rende Sang Politisi.

Ketiga figur ini pun erat dengan PDI Perjuangan.

Sosok Ronald Kandoli yang paling digadang-gadang menjadi calon pemimpin Mitra berikutnya.

Sosok berlatar belakang pengusaha ini merupakan Mantan Wakil Bupati Mitra.

Ia sempat mendampingi Bupati James Sumendap pada periode 2013-2018.

Namun, pasangan ini terlibat perseteruan.

Buntutnya hubungan keduanya panas dingin, sehingga periode 2018-2023, keduanya pecah kongsi.

James Sumendap menggandeng Jocke Legi memimpin Kabupaten Mitra.

Olly Dondokambey Ketua DPD PDI Perjuangan pun sempat menyentil peluang Ronald Kandoli diusung PDIP di Pilkada Mitra 2024.

Hal itu terungkap saat Olly Dondokambey bertandang ke Kabupaten Mitra belum lama ini.

Sinyal yang diberikan cukup positif.

"Pilkada masih lama. RK? Aman," ucapnya.

Ia juga mengapresiasi komitmen Ronald Kandoli yang terus membantu masyarakat, khususnya di tengah krisis ekonomi akibat pandemi virus corona (COVID-19).

"Apa yang dilakukan Pak Ronald Kandoli patut diapresiasi. Tentu dengan kehadiran SPBE dan usaha lainnya akan sangat membantu masyarakat lokal terlebih saat ini kita sementara fokus untuk pemulihan ekonomi," kata Gubernur Sulut itu.

Sementara itu, Ronald Kandoli mengatakan ia masih belum terlalu memikirkan soal Pilkada. 

Menurutnya, yang terpenting saat ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat Mitra lainnya, meski tidak di dalam sistem.

"Dengan usaha yang kami bangun, kami akan pekerjakan masyarakat lokal. Ini adalah komitmen kami untuk berpartisipasi bagi pembangunan ekonomi di Minahasa Tenggara," tandasnya.

Baca juga: Wali Kota Manado Andrei Angouw Temui PLN Suluttengo, Bahas Listrik di Kepulauan

Baca juga: Akhirnya Terungkap Fakta Kasus Mutilasi di Timika, Libatkan 6 Anggota TNI, Korban Simpatisan KKB

"Soal politik, mengalir saja," ujarnya sembari senyuman.

Sosok berikutnya, Djein Rende, anggota DPRD Sulut daerah pemilihan (Dapil) V Minsel-Mitra.

Sosok Djein Rende merupakan istri Bupati Mitra saat ini, James Sumendap.

Djein Rende punya rekor mentereng ketika memenangi kursi di Gedung Cengkih.

Istri Bupati James Sumendap ini mengumpulkan dukungan lebih dari 40 ribu suara.

Ia merupakan pemilik suara terbanyak kedua wakil rakyat DPRD Sulut.

Sosok politisi perempuan ini sejak lama sudah rajin blusukan keliling Mitra.

Tak datang dengan tangan kosong, guyuran bantuan sosial datang bersamanya.

Adapun struktur PDIP di Mitra masih di bawah kekuasaan James Sumendap, sebagai Ketua DPC PDIP Mitra. 

Sebagai partai politik penguasa Mitra, struktur PDIP menjadi mesin politik kuat memenangkan perhelatan politik.

djein rende istri sumendap
Anggota DPRD Sulut sekaligus istri Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap, Djein Rende.

Namun, adanya pelaksanaan serentak, maka Pilkada akan dihelat 2024, sementara James Sumendap bakal melepas jabatannya di 2023.

Kabupaten Mitra akan dipegang oleh Penjabat Bupati utusan Pemprov Sulut.

Soal alih tongkat estafet kekuasan bukan hal baru.

Metode ini sukses diterapkan PDIP ketika mengalihkan kekuasaan dari Bupati Siau Tagulandang Biaro, Tony Supit ke istrinya, Evangeline Sasingen.

Misi itu sukses, sang istri kini menjabat Bupati Sitaro.

Tak tertutup kemungkinan, metode yang sama diterapkan di Kabupaten Mitra.

Sosok berikutnya, Maxi Rondonuwu sang Birokrat.

Saat ini ia menjabat sebagai Dirjen P2P Kementerian Kesehatan RI.

MaRon demikian nama jargon politik sosok ini.

MaRon bukan nama baru di bentara Politik Mitra.

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Korban Mutilasi di Timika adalah Simpatisan KKB dan Kepala Kampung di Nduga

Baca juga: Akhirnya Terungkap Nasib Briptu Martin Gabe Nekat Buat Laporan Palsu Demi Ferdy Sambo, Kini Terancam

Namanya sempat mencuat saat Pilkada Mitra 2013, namun dalam perjalanannya tak dapat tiket maju Pilkada.

Namanya tenggelam di Pilkada Mitra 2018, namun kini kembali mencuat jelang Pilkada 2024.

Sejumlah jabatan mentereng sudah pernah dijabat MaRon.

Ia pernah menjadi Kepala Dinas Kesehatan Sulut, kemudian dipromosikan menjadi Kepala Rumah Sakit Umum Pusat Prof Kandou.

Puncaknya, MaRon diangkat menjadi Dirjen P2P Kemenkes RI.

maxi rondonuwu birokrat
Dirjen P2P Kemenkes RI, Maxi Rondonuwu.

Saat dilantik jadi Pejabat eselon I Kemenkes, MaRon tak lupa mengungkapkan rasa terima kasih kepada Gubernur Olly Dondokambey yang sudah memberinya dukungan.

MaRon pun termasuk dekat dengan sosok Olly Dondokambey.

Pada momen Pilkada Mitra 2013, MaRon mendapat dukungan dari Olly Dondokambey Centre (ODC).

Bukan sembarang organisasi, ODC merupakan organisasi berpengaruh di dunia politik Bumi Nyiur Melambai.

ODC dipimpin Politisi PDI Perjuangan, Ferry Wowor. 

Baca juga: Para Tersangka akan Pakai Baju Orange di Proses Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Termasuk Putri?

Baca juga: Pemilihan Remaja Teladan Sinode GMIM 2022 di Rayon Bitung Sulawesi Utara, Ini Daftar 20 Finalis

Apa ODC masih akan mendukung MaRon di Pilkada 2024, masih dinanti kelanjutannya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved