Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap, Bharada E Tak Sudi Bertemu Ferdy Sambo Demi Ungkap Penembakan Brigadir J
Terbongkarnya skenario penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang disusun Irjen Ferdy Sambo bermula dari pengakuan Bharada E.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Skenario penembakan itu diungkap oleh Richard Eliezer atau Bharada E di hadapan Kapolri langsung.
Sigit menyampaikan, terbongkarnya skenario Sambo bermula dari pengakuan Bharada E pada 5 Agustus 2022. Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Eliezer mengubah keterangan awalnya soal baku tembak antara dirinya dengan Brigadir J.
Bharada E bilang, tak ada baku tembak di rumah dinas Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Baca juga: Akhirnya Terungkap, Apa Itu Konsorsium 303: Mencakup Perjudian, Prostitusi hingga Tambang Ilegal
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terbongkarnya skenario penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang disusun Irjen Ferdy Sambo bermula dari pengakuan Richard Eliezer atau Bharada E.
Saat hendak membeberkan skenario itu ke polisi, Bharada E meminta disiapkan kuasa hukum baru. Dia juga enggan bertemu dengan Sambo.
"Richard minta disiapkan pengacara baru serta tidak mau dipertemukan dengan saudara FS (Ferdy Sambo)," kata Sigit dalam rapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Saat itu, kata Sigit, Bharada E mengungkapkan peristiwa sebenarnya melalui tulisan tangan.
Dia menjelaskan detail soal hari-hari menjelang penembakan, hingga detik-detik eksekusi Brigadir J di rumah dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Eliezer mengungkapkan bahwa tidak ada insiden baku tembak antara dirinya dengan Brigadir J di rumah Sambo.
Peristiwa sebenarnya, dirinya diperintah Sambo untuk menembak Brigadir J. Setelahnya, Sambo menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding rumah supaya seolah terjadi insiden baku tembak.
"Saat itu Saudara Richard menyampaikan bahwa melihat almarhum Yosua terkapar bersimbah darah. Saudara FS (Ferdy Sambo) berdiri di depan dan memegang senjata lalu diserahkan kepada saudara Richard," ungkap Sigit.
Di awal terungkapnya kasus ini, Bharada E membenarkan soal baku tembak di rumah dinas Sambo antara dirinya dan Brigadir J.
Katanya, ketika itu dia dijanjikan oleh Sambo bahwa pengusutan kasus kematian Brigadir J bakal dihentikan.