Bitung Sulawesi Utara
Warga Girian Bitung Sulawesi Utara Masih Beli Air Isi Ulang untuk Keperluan Sehari-hari
Warga Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Masih Beli Air Isi Ulang untuk Keperluan Sehari-hari.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah masyarakat di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih beli air untuk keperluan dan kebutuhan sehari-hari.
Seperti warga di Kecamatan Girian, Kota Bitung setiap minggu harus membeli air bersih seharga Rp 35 ribu.
“Kami sudah langganan beli air isi ulang, setiap hari Minggu untuk keperluan sehari-hari mandi, mencuci pakaian, cuci piring,” kata seorang warga Kecamatan Girian, Selasa (23/8/2022).
Pembelian air bersih isi ulang dilakukan karena tidak menjadi pelanggan air bersih di Perusahan Daerah (Perumda) Air Minum Duasudara Kota Bitung.
Manager Teknik Perumda Air Minum Duasudara Kota Bitung Janes Turang mengatakan, pada tahun 1992 di Perumda Air mencatat debit air 135 liter per detik.
"Kemudian ketika musim panas beberapa waktu lalu menjadi 24 liter per detik," ujar dia dalam pemaparan pada pelaksanaan Workshop Pengamanan Baku Mutu Air Sungai Girian program Sanitasi Terpadu Kerjasama Pemerintah Kota Bitung, Borda dan Poltek Manado, beberapa waktu lalu
“Jadi saat memang ada faktor lingkungan, yang menyebabkan debit berkurang.
Waktu belum ada faktor lingkungan dan pengaruh lainnya, meski cuaca panas susutnya hanya sedikit," kata Janes Turang saat dikonfirmasi Selasa (23/8/2022).
Untuk itulah, Perumda Air Minum Duasudara melakukan antisipasi fluktuasi debit air di Mata Air yang ada di Kelurahan Danowudu, Kecamatan Ranowulu dengan perencanaan dan pengusulan ke pemerintah pusat terkait Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Keberadaan IPA di Kelurahan Kumersot saat ini terpasang 70 liter per detik operasi 50 liter per detik, IPA di Kelurahan Pinokalan terpasang 100 liter per detik.
Operasi 70 liter per detik, IPA Kelurahan Tendeki terpasang 40 liter per detik oeprasi 20 liter per detik.
“Terkait sungai Girian, berptoensi bantu pelayanan air di kota Bitung,” tambahnya.
Terkait kualitas air baku, penggunaan bahan kimia meningkat ketika hujan tapi di Perumda Air Minum Duasudara meski musim panas pemanfaatan bahan kimia masih banyak.
Ini dikarenakan, ada pengolahan pasir galian C di cuci di sekitar sungai Girian dan pengaruhi kualitas air baku jadi rendah biaya operasional naik.
Pihaknya sudah mengusulkan, di perkampungan atau pemukiman daerah aliran sungai jangan ada aktivitas membuang sampah di sungai.