Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Kamaruddin Sebut Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tak Logis, Berbeda dengan Cerita Tersangka

Kamaruddin Simanjuntak mengaku belum sepenuhnya menerima hasil dari autopsi ulang yang dilakukan oleh PDFI.

HO/Tribunnews.com
Kamaruddin Sebut Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Tak Logis, Berbeda dengan Cerita Tersangka 

Mengenai otak, alih-alih satu organ besar, ia akan diiris-iris menjadi sekitar 10–14 bagian.

Kepala dalam posisi berbaring seolah-olah sedang berada di tempat tidur.

Kemudian kulit kepala dipotong dari atas.

Satu-satunya cara untuk menempatkan otak ke alam tengkorak kembali yakni dengan menumpuknya di bagian atas tengkorak yang telah dibuang (yang akan meluap).

Kemudian otak harus ditahan untuk pemasangan 'penutup depan dan belakang' kulit kepala sehingga bisa dijahit.

Gravitasi dapat mendorong tengkorak terpisah di belakang dan menyebabkan otak keluar dan hanya ditahan dengan kulit kepala sehingga dapat mendistorsi fitur wajah.

Hal itu yang menjadi alasan bahwa tidak ada gunanyamenempatkan otak kembali ke dalam tengkorak setelah autopsi.

Meski begitu, dalam diskusi forum Quora tersebut, ada juga yang mengemukakan pendapat bahwa utbuh, hidup atau mati, harus diperlakukan dengan hormat.

Setelah autopsi, semua bagian tubuh kecuali yang diawetkan untuk penyelidikan atau studi lebih lanjut, harus dikubur dengan referensi dan oleh karena itu ditempatkan di dalam tubuh.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved