Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Hasil Autopsi Brigadir J, Tim Forensik Jelaskan Soal Otak Pindah ke Perut
Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Ade Firmansyah menepis soal dugaan kejanggalan yang ada di tubuh jenazah Brigadir J.
Perihal Otak Pindah ke Perut Usai Autopsi
Seperti yang kita tahu jenazah Brigadir J sendiri sudah pernah diautopsi dan kembali dilakukan proses otopsi ulang yang lebih rumit.
Terkait temuan organ otak yang pindah ke perut, seorang pemeriksa medis untuk kematian dari Universitas Alaska Fairbanks, Zoe-Anne Barcello, melalui akun Quora pernah menjelaskan bahwa organ yang diteliti saat autopsi memang tidak perlu dikembalikan ke tempatnya semula.
Semua organ, termasuk otak, ditempatkan dalam kantong plastik tebal yang disebut “kantong jeroan” laludijahit ke perut.
Teknisi otopsi akan mengeluarkan setiap organ dan memberikannya kepada Ahli Patologi.
Ahli patologi akan mengiris sebagian besar organ untuk mencari tahu apakah ada cedera atau penyakit.
Perut dan dada (rongga dada) pada kondisi ini dalam keadaan kosong. Kemudian, kantong jeroan dimasukkan ke dalam perut (atau rongga dada).
Dia juga mengatakan, tidak ada alasan untuk menempatkan setiap organ kembali ke tempat anatomisnya seperti semula.
Salah satu alasannya, yakni lantaran tidak ada perekat yang menahan posisi tersebut tetap berada di tempatnya.
Bahkan organ-organ ini bisa 'kocar-kacir.'
Memasukkannya ke dalam kantong jeroan juga membantu untuk mengatasi kebocoran.
Bahkan jika dibalsem, cairan tidak akan masuk ke organ karena tidak lagi menempel pada pembuluh darah.
Mengenai otak, alih-alih satu organ besar, ia akan diiris-iris menjadi sekitar 10–14 bagian.
Kepala dalam posisi berbaring seolah-olah sedang berada di tempat tidur.