Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2024

SMRC Ungkap Momentum Kelahiran PDIP, PKB, PAN hingga Partai Demokrat

Momentum sejarah kelahiran PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN)

Editor: Aswin_Lumintang
Kolase Tribun Manado
Survei terbaru Saiful Mujani And Consulting Research (SMCR) untuk Pilpres 2024, Prabowo Subianto menempati urutan teratas, diikuti Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. 

Serta pada Pemilu 2014, muncul Partai Nasdem dan Hanura yang menggenapi partai di parlemen menjadi 10.

"Pada Pemilu terakhir, tidak ada penambahan partai baru, yang terjadi justru pengurangan partai karena Hanura tidak lolos parliamentary threshold, sehingga hanya ada 9 partai di parlemen saat ini," ucapnya.

Tak hanya itu, Saiful menyebut, tiga prasyarat bagi partai baru untuk mendapatkan dukungan signifikan dari publik cenderung tidak terpenuhi.

Ketiga prasyarat itu, kata dia, yakni tidak ada momentum, basis sosial cenderung stagnan, dan tidak muncul tokoh baru.

“Jadi apa alasannya harus ada partai yang baru jika syarat-syarat kebaruan itu tidak terpenuhi?" ujarnya.

Momentum

Menurut Saiful, momentum tidak bisa diciptakan, melainkan muncul tiba-tiba dalam sejarah.

Pada 1999, misalnya, ada momentum krisis ekonomi dan keruntuhan Orde Baru.

"Ini momentum politik besar yang tidak bisa diulang dan direkayasa begitu saja," ujarnya.

Ia menuturkan 1999 adalah momentum bagi PDIP, karena keruntuhan Orde Baru pada 1998 identik dengan represi pada PDIP.

"Nama PDIP sendiri lahir sebagai perjuangan melawan Orde Baru. PDIP mendapatkan suara yang sangat siginifikan (34 persen) dalam sejarah politik Indonesia pada 1999 karena ada momentum," ucapnya.

Saiful menilai, perolehan suara besar itu pantas diraih PDIP karena ada pengaruh Megawati yang jadi korban represi yang dilakukan Orde Baru.

Baca juga: Angelina Pratasik Paskibraka Pembawa Baki Asal Kabupaten Minahasa, Tunaikan Tugas Meski Berduka

Baca juga: Akibat Ulah Raja Sambo, Polri Akhirnya Diusulkan di Bawah Naungan Salah Satu dari 3 Kementerian

Basis Sosial

Saiful mencontohkan Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, atau Gereja yang disebut memiliki basis keagamaan.

"Partai yang didirikan dengan basis sosial organisasi keagamaan biasa disebut sebagai partai sosiologis," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved