Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Pengakuan Pengacara Putri Candrawathi, Awalnya Ngaku Korban Tapi Ternyata Bohong
Akhirnya terungkap pengakuan Patra M Zen, kuasa hukum Putri Candrawathi yang mengaku telah dibohongi kliennya.
Seperti diketahui, Kompolnas sempat menyebut kasus kematian Brigadir J tidak memiliki kejanggalan.
Kala itu, tim Benny Mamoto itu bahkan tak menyangkal cerita Ferdy Sambo soal almarhum Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Belakangan baru terungkap bahwa cerita Ferdy Sambo hanya bualan belaka.
"Apakah Pak Benny kemudian sadar, Pak Benny ikut menyebarluaskan kebohongan ?" tanya Rosi dari tayangan Kompas TV, Sabtu (13/8/2022).
"Saya jelaskan dulu duduk permasalahannya.
Kami dengan staf datang ke Polres Jakarta Selatan.
Kebetulan Kapolres selesai rilis.
Kami pertanyakan ada jari yang dipotong? (katanya) tidak ada.
Olah TKP dijelaskan," ungkap Benny Mamoto.
"Pak Benny (sempat) mengatakan tidak ada kejanggalan dari kasus Yoshua.
Belum apa-apa Kompolnas mengatakan tidak ada kejanggalan dalam kasus ini, saat satu republik merasa ada yang janggal," ujar Rosi.
"Setelah ramainya di media, saya berusaha, karena tugas Kompolnas adalah mengklarifikasi kasus menonjol.
Kami datang ke Polres," kata Benny Mamoto.
Mendengar Benny Mamoto terus menyalahkan keterangan Kapolres Jaksel terdahulu yakni Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Rosi bereaksi.
Ia lantas menyindir Kompolnas yang kinerjanya tak ubah seperti Humas Polres.
Ia mengaku tak percaya jika Benny Mamoto yang notabene adalah seorang jenderal, bisa ditipu oleh bawahannya yakni Kombes Pol Budhi Herdi Susianto terkait kasus Ferdy Sambo.
"Pak Benny Mamoto, orang banyak tahu, sudah malang melintang di dunia kepolisian, menjadi anggota densus anti teror, lama sebagai serse, banyak mengungkap kasus pembunuhan besar.
Kok bisa dibohongi sekelas AKBP," sentil Rosi.
"Kok bisa jenderal bintang 2, puluhan tahun di Mabes Polri, menguak kasus teror bom Bali, kok bisa dibohongi level pangkat rendah?," tanya Rosi.
"Kalau mau marah, saya marah sekali. Karena saya terdampak dengan masalah ini.
Saya marah lagi kepada yang menyusun skenario," imbuh Benny Mamoto dengan suara bergetar.
(Tribun Jambi/Tribun Bogor/Kompas.TV)
Tayang di Tribunnews.com