Harga BBM
Siap-siap Harga BBM Pertalite Bakal Naik, Pemerintah Akan Siapkan Ini
Beredar kabar Bahan Bakar Minyak Jenis Pertalite akan mengalami kenaikan harga
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar soal Bahan Bakar Minya (BBM) di Indonesia.
Diketahui sebelumnya sejumlah jenis BBM sudah mengalami kenaikan.
Terkait hal tersebut bagaimana dengan nasib BBM jenis pertalite.
Baca juga: Putri Candrawathi Alami Gejala Masalah Kesehatan Jiwa, Kamaruddin Simanjuntak: Itu Dibuat-buat
Baca juga: Dunia Internasional Akui Indonesia Swasembada Beras 3 Tahun Berturut
Baca juga: Yusra Alhabsyi Anggota DPRD Sulut Kritisi DTKS Kemensos, Banyak Orang Miskin tak Terdata
(Ilustrasi SPBU. teknik-otomotif.com)
Siap-siap, harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite bakalan naik.
Kenaikan harga Pertalite disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono.
Namun diungkapkannya, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut tidak akan terlalu tinggi.
"Kalau pun naik, kita akan buat jangan terlalu berat," ujar Susiwojono di Gedung Sarinah, Senin (15/8/2022).
Belum diketahui berapa rencana kenaikan harga Pertalite yang saat ini masih dibanderol Rp7.650 per liter di SPBU Pertamina.
Susiwojono mengatakan perhitungan kenaikan harga BBM masih dilakukan kementerian dan lembaga terkait.
"Semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa, karena akan dorong inflasi," kata Susiwijono.
Dikauinya, rencana kenaikan harga Pertalite imbas dari tingginya harga minyak dunia yang menjadi beban APBN.
"Space APBN kita kan sudah cukup. Mungkin supaya harga jualnya ini tidak perlu tinggi antara harga jual dengan keekonomian ini tinggi sekali. Kita sedang hitung," ujarnya.
Namun jika terpaksa naik, pemerintah akan menyiapkan bantuan sosial (bansos).
Target utama bansos itu berupa masyarakat menengah ke bawah, yang terdampak langsung kenaikan BBM.
"Kalau ada kenaikan harga, kita siapkan bansos-bansos lagi dan ini lebih fair," pungkasnya.
Pemerintah Siapkan Bansos
Pemerintah memberikan sinyal harga bahan bakar minyak (BBM) bakal naik. Hal ini dilakukan karena beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mulai terbatas untuk menyubsidi BBM.
Namun, jangan khawatir, jika harga bbm naik pemerintah sudah mempersiapkan dana tambahan bantuan sosial (bansos) berupa subsidi BBM kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
"Yang pasti kalau ada kenaikan kita siapkan bansos-bansos lagi dan ini lebih fair karena kalau harga sekarang semua ini menikmati," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono Moegiarso di Indonesia Retail Summit, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Susi menambahkan, saat ini pemerintah masih terus membahas serta menghitung biaya subsidi BBM yang dibebankan ke APBN. Perhitungan ini dilakukan supaya harga BBM naik tidak terlalu tinggi.
(Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Tribunnews)
Karena antara harga jual dan keekonomian BBM saat ini, lanjut Susi, terlalu tinggi. Selain itu, dampak harga jual BBM terhadap inflasi juga menjadi pertimbangan.
"Semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena akan dorong inflasi. Bu Menkeu sudah kasih sinyal karena APBN terbatas. Kemampuan APBN ini ada batasnya makanya perlu dibuka wacana perhitungan. APBN kita terlalu berat buat absorsi itu sehingga harus dipahami rakyat. Kalaupun naik kita akan umumkan," jelasnya.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini menuturkan, negara telah menggelontorkan anggaran subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502,4 triliun pada tahun ini, naik dari anggaran semula sebesar Rp 152,1 triliun.
Penambahan anggaran itu menjadi upaya untuk menahan harga BBM naik di masyarakat di tengah melonjaknya harga komoditas energi global. Sri Mulyani pun menyoroti volume konsumsi BBM yang sudah sangat tinggi.
Ia sempat meminta PT Pertamina (Persero) untuk melakukan langkah guna mengendalikan konsumsi BBM agar tidak semakin membebani APBN. Adapun Pertamina mencatat, BBM bersubsidi jenis solar sudah disalurkan sebanyak 9,9 juta kiloliter sampai Juli 2022, sedangkan kuotanya 14,9 juta kilo liter. Sementara Pertalite sudah disalurkan sebanyak 16,8 juta kilo liter dari kuota 23 juta kilo liter.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dan Kompas