Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Pernyataan Terbaru Kamaruddin, Singgung si Cantik & WA Putri ke Adik Brigadir J

Simak pernyataan terbaru Kamaruddin Simanjuntak, Pengacara Brrigadir J yang menyinggung motif pembunuhan Brigadir J.

Editor: Tirza Ponto
Tribunnews.com
Akhirnya Terungkap Pernyataan Terbaru Kamaruddin, Singgung si Cantik & WA Putri ke Adik Brigadir J 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus tewasnya Brigadir Yosua terus diusut pihak berwajib.

Ferdy Sambo telah mengakui dialah yang menjadi dalang pembunuhan terhadap ajudannya Brigadir Yosua.

Kini publik menunggu motif apa dibalik tewasnya Brigadir Yosua.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Fakta Mengejutkan Terbaru, Deolipa Ungkap Nyanyian Kode Bharada E Dibalik Surat


Kolase Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo. Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan ada si cantik di balik kasus pembunuhan berencana Irjen Ferdy Sambo terhadap kliennya. (Tribunnews)

Mahfud MD membocorkan motif pembunuhan Brigadir Yosua terkait dengan hal yang sensitif dan dewasa.

Terbaru, pengacara Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan ada si cantik di balik kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap kliennya.

Diketahui, Ferdy Sambo menyatakan kepada penyidik alasannya melakukan pembunuhan berencana karena Brigadir Yosua melukai harkat dan martabat keluarga.

Hal itu diketahui dari pengakuan istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawati di Magelang, Jawa Tengah.

Kamaruddin Simanjuntak pun mempertanyakan keluarga mana yang dilukai harkat martabatnya oleh Brigadir Yosua.

Dia justru menyinggung adanya 'si Cantik' di dalam kasus pembunuhan berencana tersebut.

"Musti tanya dulu harkat dan martabat yang mana, apakah keluarga yang Ibu Putri atau keluarga si cantik itu. Mesti jelas dulu dong nanti saya salah tanggapi. Yang kedua, dia melukainya di mana, di Jakarta atau Magelang," kata Kamaruddin Simanjuntak kepada wartawan, Senin (15/8/2022).

Ia menyampaikan motif Irjen Ferdy Sambo membunuh kliennya karena melukai harkat martabat tidaklah benar.

Sebaliknya, kejadian yang ada di Magelang adalah pertengkaran antara Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Bahkan Putri Candrawathi ternyata mengirim pesan whatsapp ke adik Brigadir Yosua

"Di Magelang itu mereka happy-happy saja, yang bertengkar di Magelang itu Ferdy Sambo sama Putri. Kalau di Magelang itu ibu Putri dengan Yoshua baik-baik saja bahkan Ibu Putri kirim WhatsApp ke adik Yosua supaya datang ke Magelang, merayakan ulang tahunnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan alasan Irjen Ferdy Sambo tak langsung menindak Brigadir Yosua jika memang terjadi suatu insiden yang disebut melukai harkat martabat keluarganya di Magelang.

"Ya istrinya katanya sudah dilecehkan, sudah mau dibunuh di Magelang, ngawalnya di Duren Tiga, kok masih dikawal sih, dia kan Kadiv Propam, harusnya kan perintahin Kabid Propam Tengah dong, tangkap ini, kurung dia. Kan gitu kan harusnya. Tapi kok masih dikawal, masih jalan sama dari Magelang ke Jakarta," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Jayadi mengungkap alasan atau motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo sebagai dalang dari kematian Brigadir J.

Dalam keterangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), kata Andi, Sambo marah lantaran mendapat laporan dari sang istri, Putri Chandrawathi (PC).

“Tersangka FS mengatakan bahwa dirimya menjadi marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC,” kata Brigjen Andi Rian Jayadi dalam konferensi pers di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022).

“Yang mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang yang dilakukan almarhum Yoshua,” ujarnya menambahkan.

Adapun atas emosi Sambo itu, lanjut dia, Sambo lantas memanggil tersangka RR dan RE untuk melakukan rencana pembunuhan tersebut.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Arahan Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Usai 4 Bawahannya Terseret Kasus & Ditahan

Empat tersangka tersebut di antaranya mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf (KM), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Brigadir Ricky Rizal alias Brigadir RR.
Empat tersangka pembunuhan Brigadir Yosua di antaranya mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf (KM), Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, dan Brigadir Ricky Rizal alias Brigadir RR. (Tribun Manado)

“FS memanggil tersangka RR dan tersangka RE untuk melakukan rencana pembunuhan terhadap almarhum Yoshua,” ucap Andi.

Kendati demikian, tindakkan melukai harkat dan martabat yang diduga dilakukan oleh Brigadir J tersebut tidak dirinci.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan penjelasan secara rinci akan diungkap dalam persidangan nantinya.

“Secara spesifik ini hasil pemeriksaan dari tersangka FS. Untuk nanti menjadi jelas tentunya nanti dalam persidangan akan dibuka semunya,” ujarnya.

Cerita di Magelang

Mantan kuasa hukum Bharada Richard Eliezer Lumiu, Deolipa Yumara mengungkapkan peristiwa yang terjadi pada tanggal 6 hingga tanggal 8 yang menjadi pemicu terjadi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua.

Menurut pengakuan Bharada E, Deolipa menceritakan pada tanggal 6 Juli 2022, Ferdy Sambo bersama istri dan ajudan merayakan ulangtahun pernikahan di Magelang mulai pukul 22.00WIB sampai pukul 01.00WIB 7 Juli 2022.

Mereka menikmati acara dengan santai. Namun, kabar yang berhembus, usai acara itu, Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi sudah bertengkar. Tetapi tidak tahu masalah apa yang tengah diributkan.

Lalu pada 7 Juli 2022 sekitar pukul 01.00WIB, Bharada Richard eliezer (Bharada E) dan Brigadir Yosua (Brigadir J) turun ke bawah untuk istirahat.

Tidak ada terjadi apa-apa di tanggal tersebut. Acara berjalan dengan lancar.

Lalu, pada tanggal 7 Juli 2022 pagi sekitar pukul 08.00WIB, Ferdy Sambo sudah berangkat ke Jakarta untuk menjalani aktivitas bekerja. Namun, Richard, Yosua, Bripka Ricky, Putri Candrawathi masih berada di Magelang.

Selain itu, ada Susi seorang pekerja rumah tangga, Kuwat sopir pribadi, dan seorang anak Ferdy Sambo dan Putri.

Pada hari itu, Bripka Ricky (Bripka R) dan Bharada Eliezer mendapatkan tugas untuk mengantarkan makanan ke sekolah Taruna Magelang.

Mereka mendapatkan tugas untuk mengantarkan makanan ke anak komandannya itu.

Tak berselang lama, usai tugas mengantar makanan dan masih berada di luar rumah, Bharada E mendapatkan telepon dari Putri Candrawathi.

Putri menelfon Bharada E dengan menangis. Putri mmenanyakan keberadaan Bripka Ricky. Sontak, Bharada E menyerahkan ponsel itu ke Bripka Ricky.

"Pusat kejadian bikin Sambo marah ketika di Magelang. Di magelang itu Ricky dan Richard itu diperintahkan antar makanan anaknya Pak sambo di Taruna Nusantara sekitar jam 6 sore. Ditelfon Putri. Richard itu Ricky dimana? tolong kemari sembari menangis. Richard ngasih handphone ke Ricky. Lalu mereka buru-buru pulang,"ujar Deolipa pada acara Dua Sisi yang disiarkan di akun YouTube TVOne, Kamis (11/8/2022).

Putri yang menelfon dengan menangis membuat Bharada E bingung. Namun, berdasarkan pengakuan Bharada E, ia tidak tahu apa isi pembicaraan Ricky dengan Putri Candrawathi.

Ketika sampai di rumah, Bripka Ricky dan Bharada E bertemu dengan Kuwat, sopir pribadi. Mereka ingin naik ke atas untuk melihat kondisi Putri. Namun, dilarang oleh Kuwat.

"Sampai di rumah Ricky dan Richard naik ke atas, tapi ada namanya Kuwat, "udah Richard (Bharada E) jangan ikut campur,"ujar Deolipa.

Deolipa mengatakan ketiak sampai di rumah, Yosua sudah berada di bawah. Sehingga, langsung bertemu dengan Bripka Ricky dan Bharada E yang baru tiba.

Karena dilarang, mereka turun ke bawah.

"Akhirnya Richard turun. Pas saya tanya interview saya ke Richard (Bharada E), saya gak tahu bang. saya turun saja. Yasudah di bawah saya ketemu Yosua. Tapi saya gak tahu persoalan apa. Tapi kuwat marah-marah,"ujar Deo.

Kata Deo, pada saat Putri menangis, hanya ada Susi, Kuwat, dan Yosua. Menurutnya, ada sesuatu yang terjadi membuat Putri menangis di saat Bripka Richard dan Bharda E pergi ke Taruna Nusantara.

Tanggal 8 Juli 2022

Pada Tanggal 8 Juli rombongan Putri Candrawathi, Bripka RR, Bharada E, Kuwat, anak Ferdy Sambo, dan Brigadir J berangkat dari Magelang ke Jakarta.

Namun tidak seperti biasanya, Bripka RR sebagai pangkat tertinggi daripada semua ajudan keluarga Ferdy Sambo menyuruh Brigadir J ikut satu mobil dengannya. Sementara, Bharada E, Putri Candrawathi, KM, dan staf lainnya dalam satu mobil.

Di salah satu rest area di jalan tol rombongan sempat istirahat. Kemudian rombongan lanjut berangkat ke Jakarta.

Rekaman CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo.
Rekaman CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo. (Kolase Tribun Manado/ CNN Indonesia)

Baca juga: Akhirnya Terungkap Suasana Mengerikan Sebelum Brigadir J Dihabisi, Disuruh Jongkok, Dijambak & . . .

Pada sore hari, rombongan tiba di rumah pribadi dan di sana sudah ada Irjen Ferdy Sambo. Kemudian setelah Test PCR, mereka pergi ke rumah dinas Duren Tiga.

Kemudian tak berselang lama Putri dan hanya ditemani dua stafnya pulang kembali ke rumah pribadi dengan pakaian berbeda.

Kemana FS, Brigadir J, Bharada RR, Bripka RR dan KM? Apakah masih di rumah dinas Duren Tiga atau ikut berangkat ke Markas Paminal Divpropam Polri? Karena sejumlah mobil dinas Div Propam tampak meluncur ke rumah dinas Duren Tiga.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com Tribunmanado.co.id

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/08/15/pengacara-brigadir-j-ungkap-ada-si-cantik-di-balik-kasus-pembunuhan-berencana-irjen-ferdy-sambo?page=all

https://manado.tribunnews.com/2022/08/15/akhirnya-terungkap-bharada-e-bukanlah-orang-pertama-yang-disuruh-sambo-menembak-terungkap-sosok-ini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved