Brigadir J Tewas
Selain Ferdy Sambo Cs, IPW Yakin Masih Ada Geng Mafia Lain di Polri, Mahfud MD: 'Mabes dalam Mabes'
IPW menyoroti soal banyaknya polisi yang berusaha merekayasa hingga menghambat penyidikan kasus pembunuhan. Seperti kasus kematian Brigadir J.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sorotan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J datang dari Indonesia Police Watch (IPW).
Pihak IPW menyoroti secara serius soal banyaknya polisi yang berusaha merekayasa hingga menghambat penyidikan kasus pembunuhan.
Seiring proses penyidikan terus dilakukan Bareskrim Polri, satu persatu tersangka mulai terungkap.
Diketahui sebelumnya, sebanyak 25 orang diperiksa oleh tim Inspektorat Khusus (Irsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantaran tidak profesional menangani perkara penuh misteri itu.
Bahkan, lima di antaranya termasuk eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, sudah dimasukkan ke tempat khusus untuk pemeriksaan awal sebelum sidang kode etik.
Sebanyak 25 polisi berkomplot untuk sebuah kemufakatan jahat tidak bisa dipandang sebelah mata.
Bagi IPW, kelompok 25 polisi dengan sosok pangkat tertinggi Irjen Ferdy Sambo adlah geng mafia.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso meyakini masih ada geng mafia lain di tubuh Polri.
Sementara, Menko Polhukam mengistilahkan 25 polisi itu sebagai "mabes di dalam mabes'.
Geng Mafia
Secara khusus pada kasus kematian Brigadir J, Sugeng menyebut geng mafia 25 polisi berbagai pangkat itu adalah Satua Tugas Khusus (Satgasus) yang dipimpin Ferdy Sambo.
Mereka memiliki kewenangan besar di tubuh Polri namun disalahgunakan.
"Ini yang menjadi catatan saya, bahwa di dalam kepolisian diduga terdapat geng mafia, yang memiliki kekuasaan yang cukup besar atas kewenangan yang diberikan tetapi kemudian wewenang tersebut disalahgunakan."
"Kami mendeteksi bahwa beberapa nama tersebut masuk di dalam satu tim yang dinamakan Satgasus, ini diketuai Ferdy Sambo dan beberapa orang juga terlibat," kata Sugeng dalam program Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (8/8/2022)