Baru Terungkap Tujuan Volodymyr Zelenskyy Ingin Bertemu Presiden China Xi Jinping, Ada Maksud Lain
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan ke Presiden China Xi Jinping untuk mengakhiri perang mereka dengan Rusia.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy rupamnya mulai kewalahan dengan serangan yang terus dilancarkan Rusia.
Hingga akhirnya ia mendekati Presiden China Xi Jinping untuk meminta bantuan.
Bahkan ia meminta agar Xi Jinping membujuk Vladimir Putin untuk menghentikan invasi.
Baca juga: Jokowi Bertemu dengan Xi Jinping di Beijing, Indonesia Perkuat Kerjasama dengan China
Simak video terkait :
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta bantuan ke Presiden China Xi Jinping untuk mengakhiri perang mereka dengan Rusia.
Volodymyr Zelenskyy telah meminta pembicaraan langsung dengan Xi Jinping.
Ia ingin meminta bantuan Xi Jinping menggunakan pengaruh politik dan ekonominya di Rusia untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.
Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada South China Morning Post (SCMP) dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Kamis bahwa dia telah meminta untuk berbicara dengan presiden China sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada bulan Februari, tetapi itu belum terjadi.
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Peringatkan Kembali Soal Perang di Ukraina, Tetap Tak Beri Solusi

“Saya ingin berbicara langsung. Saya melakukan satu percakapan dengan [Presiden] Xi Jinping itu setahun yang lalu,” katanya kepada surat kabar yang berbasis di Hong Kong melalui Zoom, seperti diberitakan ulang oleh Aljazeera.
"Sejak awal agresi skala besar pada 24 Februari, kami telah meminta secara resmi untuk melakukan percakapan, tetapi kami (belum) melakukan percakapan dengan China meskipun saya yakin itu akan membantu," lanjutnya.
China, sekutu paling penting Rusia, belum mengutuk apa yang disebut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai operasi militer khusus di Ukraina, yang katanya bertujuan untuk denazifikasi dan demiliterisasi negara tersebut.
Konflik enam bulan telah menewaskan sedikitnya 5.327 warga sipil di Ukraina dan memaksa sekitar 12 juta orang meninggalkan rumah mereka.
Baca juga: Telepon Putin, Xi Jinping Tegaskan China Dukung Rusia
Pertempuran juga telah mencegah biji-bijian meninggalkan negara itu, yang dikenal sebagai keranjang roti dunia, memperburuk kekurangan pangan dan mendorong kenaikan harga di seluruh dunia.
Iklan untuk Anda: Pria Ini Masuk Penjara, Gara-gara Tak Pakai Kondom di Ronde Kedua, Padahal Kekasihnya Amat Menikmati
Advertisement by
Volodymyr Zelenskyy dan sekutu Baratnya menyebut invasi Rusia sebagai perang agresi, tetapi Beijing mengatakan Moskow diprovokasi untuk menyerang, termasuk karena ekspansi NATO di Eropa.