Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Rusia dan Ukraina

Presiden China Xi Jinping Peringatkan Kembali Soal Perang di Ukraina, Tetap Tak Beri Solusi

Presiden China, Xi Jinping, mengatakan bahwa negara-negara akan berakhir dalam kesulitan akibat perang di Ukraina. Namun, ia tak memberi solusi.

Editor: Isvara Savitri
AFP/Aris Messinis
Seorang wanita tua berjalan di depan reruntuhan gedung di Kota Druzhkivka (Druzhkovka) di Ukraina timur Donbas, 5 Juni 2022. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Presiden China, Xi Jinping kembali berkomentar terkait perang Rusia-Ukraina.

Ia mengatakan, konflik di Ukraina merupakan alarm bagi umat manusia.

Meski begitu, Xi lagi-lagi tidak memberi penjelasan bagaimana konflik tersebut bisa diselesaikan.

Beijing tidak mengutuk invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari dan mengkritik sanksi yang Barat pimpin terhadap Rusia, bahkan ketika China berusaha mempertahankan hubungannya dengan Ukraina.

"Krisis Ukraina kembali membunyikan alarm bagi umat manusia," kata Xi, menurut laporan media Pemerintah China, seperti dikutip Al Jazeera.

"Negara-negara pasti akan berakhir dalam kesulitan keamanan jika mereka menempatkan kepercayaan buta pada posisi kekuatan mereka, memperluas aliansi militer, dan mencari keselamatan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain," ungkapnya.

Baca juga: Terungkap Alasan Jepang Berhenti Danai PLTU Indramayu, Hasilkan Emisi Gas Rumah Kaca

Baca juga: Kisah Prostitusi di Manado, Suami Marah Istri Tidak Masuk Kerja

Xi, yang tidak mengusulkan solusi apa pun, berbicara pada pembukaan forum bisnis virtual menjelang KTT BRICS ke-14.

BRICS singkatan dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Brasil, India, dan Afrika Selatan juga tidak secara terbuka mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berpose selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berpose selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. (AFP PHOTO/ALEXEI DRUZHININ)

Xi menggambarkan sanksi sebagai "bumerang dan pedang bermata dua" yang "hanya akan berakhir dengan merugikan kepentingan sendiri serta orang lain, dan menimbulkan penderitaan pada semua orang". 

Seiring dengan AS, Inggris, dan Uni Eropa, negara-negara termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Singapura telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengambil nada diplomatik dalam pidato singkatnya yang direkam di forum tersebut, membicarakan hasil pemerintahannya tanpa menyebut negara lain.

Baca juga: Wilayah Donbas Dihancurkan, Presiden Ukraina Minta Barat Segera Kirimkan Senjata Berat

Baca juga: Segini Mahar Lee Minho Untuk Nikahi Puput Norma Destya, Langsung Kaya Mendadak

"Konteks internasional saat ini menjadi perhatian karena risiko arus perdagangan dan investasi terhadap stabilitas rantai pasokan energi dan investasi," katanya.

"Tanggapan Brasil terhadap tantangan ini bukan untuk menutup diri. Sebaliknya, kami telah berusaha untuk memperdalam integrasi ekonomi kami," sebut dia, seperti dilansir Al Jazeera.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Xi Jinping: Krisis Ukraina Kembali Membunyikan Alarm bagi Umat Manusia.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved