Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tembak Polisi

Pantas Eks Kabareskrim Polri Minta Dokter Forensik yang Autopsi Brigadir J Dinonaktifkan, Terungkap

Susno pun menyoroti hasil autopsi pertama yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati dan menyatakan penyebab kematian Brigadir J dikarenakan luka tembak.

Dok. WARTAKOTALIVE.COM/Youtube
Video Luka-luka Benturan dan Sayatan di Sekujur Tubuh Brigadir J yang Diungkap Keluarga 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duaji menanggapi  kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J alias Brigadir Polisi Nopriansyah Yosua Hutabarat.

Dalam tayangan di Kompas.TV, Jumat (22/7/2022),  Susno Duaji mengatakan kasus pembunuhan Brigadir J Ini merupakan kasus yang simpel.

"Karena lokasi tewas, korban, pelaku, hingga barang bukti senjata dan selongsong peluru jelas, semuanya ada," katanya dikutip Tribunjambi, Sabtu (23/7/2022).

Baca juga: Baru Terungkap CCTV yang Ditemukan Polisi di Kasus Brigadir J, Perjalanan dari Magelang Bukan di TKP

Namun kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menyimpan banyak kejanggalan.

Menurut Susno Duadji, ada kejanggalan untuk mengungkap kasus Brigadir J yang terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Susno pun menyoroti hasil autopsi pertama yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati dan menyatakan penyebab kematian Brigadir J dikarenakan luka tembak.

Namun kemudian pihak keluarga menemukan kejanggalan banyaknya luka-luka selain luka tembak yang ada pada jenazah Brigadir J.

Susno pun mendesak Polri untuk memeriksa dokter forensik yang pertama kali melakukan autopsi pada jenazah Brigadir J.

Pasalnya Susno curiga bahwa dokter forensik tersebut bekerja di bawah tekanan.

Susno juga mendesak agar Polri bisa membuka hasil visum pada Brigadir J ke publik.

"Catatan saya, dokter yang memeriksa dan memberikan autopsi itu harus diperiksa, bila perlu dinonaktifkan. Karena dia janggal, dan visumnya harus dibuka ke publik, apa visum yang dibuat dokter itu. Jadi sorotan kita juga harus ke dokter yang memeriksa itu," kata Susno dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (23/7/2022).

Menurut Susno, pemeriksaan pada dokter forensik tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah dokter tersebut bekerja di bawah tekana atau tidak.

Karena jika dokter tersebut benar-benar melakukan tugasnya untuk mengautopsi jenazah Brigadir J dengan benar, maka hasil autopsi tersebut tidak akan diperdebatkan oleh publik.

Selain itu sejak awal juga bisa terungkap jelas apa sebenarnya penyebab kematian Brigadir J, serta darimana asalnya temuan luka-luka pada jenazah Brigadir J.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved