Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Baru Terungkap TNI AL Ikut Ungkap Penembakan Terhadap Brigadir J, Utus Dokter Forensik Otopsi Ulang

Selain Polri, TNI Al melalui KSAL akan turunkan tim khusus untuk mengungkap kebenaran kasus tewasnya Brigadir J.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Manado / Istimewa
Brigadir J dan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Profesionalitas Polri kini dipertaruhkan dalam pengungkapan kasus penembakan Brigadir J hingga tewas.

Pasalnya banyak kejanggalan seakan ditutupi kebenarannya.

Kini untuk menjaga netralitas pengunngkapan kasus, TNI juga dilibatkan yaitu dokter forensik.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Polri: Usut Tuntas, Buka Apa Adanya Penyidikan, Terkait Tewasnya Brigadir J

Simak video terkait :

Merembet ke semua, TNI AL kini siap kerahkan tim khusus usut tuntas kasus kematian Brigadir J.

Sebelumnya diketahui pihak Polri mengaku akan segera melakukan autopsi ulang jenazah Brigadir J.

Selain Polri, TNI Al melalui KSAL akan turunkan tim khusus untuk mengungkap kebenaran kasus tewasnya Brigadir J.

TNI AL bakal ikut otopsi jenazah Brigadir J yang ditembak Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Peringatan Kedua Jokowi Soal Penanganan Kasus Tewasnya Brigadir J, Akan Ada Tersangka Segera?


KSAL TNI AL siap bantu mengungkap kasus kematian Brigadir J. (KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono perintahkan Dokter Forensik Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) untuk terlibat dalam otopsi ulang jenazah Brigadir J.

Kepastian TNI AL merestui Dokter Forensiknya turut serta dalam otopsi ulang jenazah Brigadir J disampaikan melalui Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Ulius Widjojono.

“Mohon izin, atas perintah KSAL, KSAL sudah oke (mempersilakan Polri gandeng Dokter Forensik RSAL),” kata Julius kepada Kompas.com, Kamis (21/7/2022).

Julius menambahkan, Yudo berpesan supaya tim Dokter Forensik dari RSAL dapat bekerja secara profesional.

Baca juga: Aneh Irjen Pol Ferdy Sambo Minta Perlindungan ke LPSK Bukan ke Polri, Keluarga Brigadir J Heran

Sebelumnya diberitakan, pengacara keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa tim Dokter Forensik dari tiga matra TNI bakal ikut membantu otopsi ulang jenazah Brigadir J.

Menurut dia, bantuan dari TNI ini sudah disetujui oleh Polri dalam gelar perkara kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

"Telah dibicarakan dalam gelar perkara bahwa akan dibentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter-Dokter Forensik gabungan dari RSPAD, kemudian dari RSAL, RSAU," ujar Kamaruddin saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Selain itu, otopsi ulang jenazah Brigadir akan melibatkan tim dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) serta satu rumah sakit swasta nasional.

Meski demikian, Kamaruddin tidak tahu kapan otopsi ulang itu akan dilakukan.

Dia mengatakan, Polri menyebut bahwa otopsi ulang jenazah Brigadir J segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Kapannya itu belum bisa ditentukan karena suratnya baru kami masukkan, tetapi segera, usulannya sudah disetujui, tinggal penyidik mengkoordinir," kata dia.

Firasat Ayah Brigadir J Sebelum Sang Anak Wafat

Ayah Brigadir J, Samuel Huatabarat, curiga masih ada yang tidak beres dengan ponselnya.

Sebelumnya, Samuel Hutabarat sempat merasa ponselnya diretas setelah Brigadir J tewas tertembak pada Jumat 8 Juli 2022.

Ponsel Samuel Hutabarat dan keluarga Brigadir J sempat tidak bisa digunakan untuk mengakses WhatsApp dan media sosial.

Namun kini ponsel tersebut sudah kembali normal.

Meski begitu, Samuel merasa masih ada yang tidak beres.

Keluarga mendadak curiga akses telepon mereka saat ini tengah disadap.

Perjuangan keluarga untuk mendapatkan keadilan bagi Brigadir J bak penuh dengan lika-liku.

Sebelumnya keluarga sempat dilarang untuk membuka peti jenazah Brigadir J.

WhatsApp milik Brigadir J dan anggota keluarga pun sempat diretas.

Kini ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengaku curiga teleponnya saat ini juga tengah disadap.

Bukan tanpa alasan, ayah Brigadir J ini mengaku merasa janggal saat melakukan panggilan.

Berbagai suara aneh terdengar saat ayah Brigadir J melakukan sambungan.

"Kalau pas telepon itu ada bunyi tut, habis itu baru masuk berdering, jadi seperti singgah dulu," ucapnya.

Hal ini disadari oleh Samuel setelah dibuka retasan ponsel keluarga beberapa waktu lalu.

"Saya curiga masih di sadap hp kami," ucapnya.

Ia juga mengatakan saat menelepon via aplikasi WhatsApp juga ada bunyi berisik seperti suara jangkrik.

"Kalau telepon wa biasa kayak ada bunyi jangkrik," ucapnya.

Dengan adanya indikasi sadapan ini, pihak keluarga menyatakan berhati-hati dan hanya memberikan keterangan secara tatap muka.

(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved