Brigadir J Tewas
Baru Terungkap ini Penemuan Penting Komnas HAM, Usai Diskusi dengan Ahli Forensik Independen
Simak penemuan penting Komnas HAM ini, setelah melakukan diskusi dengan Ahli Forensik Independen.
13. Terdapat luka di hidung dan ada tanda 2 jahitan
14. Terdapat luka di bagian bibir
15. Terdapat luka sayatan di bagian leher
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, lanjut Kamaruddin, pihak kuasa hukum keluarga pun memohon kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memerintahkan jajarannya dan semua penyidik yang menangani perkara ini membentuk tim independen guna melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.
Namun dengan catatan, Kamaruddin, minta autopsi tidak hanya melibatkan pihak polisi namun juga dokter TNI seperti dari RSPAD, RS AL, RS AU, dan dari RS Cipto Mangunkusumo.
"Serta melibatkan pula RS Swasta Nasional, jadi mereka bersama, tidak sendiri-sendiri, biar autentik hasilnya,” pungkas dia.
Permintaan dokter dari di luar institusi Polri, ditegaskan Kamaruddin Simanjuntak, bukan tanpa alasan.
Dalam autopsi yang dilakukan sebelumnya, dokter-dokter terdahulu hanya menyebutkan kematian Brigadir J karena tembak-menembak.
“Dan dari RS Polri tidak ada yang protes.
Harusnya jika ada penjelasan Karo Penmas Polri yang menyatakan meninggalnya yang bersangkutan karena tembak-menembak, harusnya mereka protes. Berdasarkan autopsi kami, bukan begitu bos.
Harusnya kan begitu? Bukan begitu, kawan? Kan harusnya begitu,” tandas Kamaruddin dalam tayangan Kompas TV.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com TribunMedan.com
https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/22/komnas-ham-dapat-catatan-penting-soal-luka-brigadir-j-dari-diskusi-dengan-ahli-forensik-independen
https://medan.tribunnews.com/2022/07/22/alasan-otopsi-ulang-jenazah-ada-15-bekas-luka-di-tubuh-brigadir-yosua-hutabarat-ini-daftarnya?page=all