Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Resesi Ekonomi? Jadi Penyebab Sri lanka Hancur, Simak Pengertian hingga Dampaknya

Melihat laporan perkembangan ekonomi global yang mengkhawatirkan, semakin sadar bahwa jurang krisis dan resesi ada di depan mata.

Kompas.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Ilustrasi - Apa Itu Resesi Ekonomi? Jadi Penyebab Sri lanka Hancur, Simak Pengertian hingga Dampaknya 

Namun secara umum resesi sendiri merupakan perlambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Istilah resesi muncul ketika suatu negara mengalami penurunan pada roda perekonomian dalam kurun waktu yang lama.

Situasi ini biasanya akan ditandainya dengan melemahnya produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut.

Meski ancaman inflasi berjalan lama namun ancaman ini tak bisa diabaikan begitu saja, lantaran resesi dapat membuat runtuh perekonomian suatu negara, seperti Sri lanka yang baru - baru ini hancur akibat dihantam gejolak resesi .

Penyebab Resesi

1. Inflasi

Resesi biasanya akan muncul karena dipicu beberapa hal salah satunya guncangan inflasi yang tak kunjung mereda, kondisi ini terjadi imbas dari melonjaknya berbagai harga komoditas di pasar global.

Apabila situasi ini terjadi dalam kurun waktu yang lama maka dapat membuat daya beli masyarakat menurun.

2. Gelembung Aset

Tak hanya itu saja penyebab lain dari munculnya resesi juga bisa dipicu dari melonjaknya gelembung aset suatu negara.

Meroketnya angka inflasi akan membuat para investor melakukan safe haven dengan menjual semua  sahamnya.

Adanya panic selling tentunya dapat merusak pasar karena harga properti akan ikut jatuh menyusul ramainya aksi jual yang dilakukan investor.

3. Lonjakan Suku Bunga

Inflasi yang melambung memicu bank sentral untuk memperketat kebijakan moneternya dengan menaikkan suku bunga acuan. Namun masalah tersebut membuat daya beli masyarakat menurun. 

Kondisi ini juga akan membebani debitur dalam melangsungkan transaksi pembayaran.

Apabila utang tersebut tak kunjung dibayarkan debitur, maka perbankan bisa kolaps.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved