Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Hari Ini Sabtu 16 Juli 2022, Sejumlah Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Angin
BMKG telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem Sabtu, 16 Juli 2022, besok.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak berikut ini peringatan dini cuaca ekstrem hari ini Sabtu 16 Juli 2022.
BMKG telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem Sabtu 16 Juli 2022.
Menurut prediksi BMKG, terdapat 19 wilayah yang berpotensi hujan lebat dan petir.
Baca juga: Manchester United Hancurkan Melbourne Victory 4-1, Anthony Martial Tampil Cemerlang
Baca juga: Penjelasan Dokter Forensik Terkait Lebam Ditubuh Brigadir J, Ada Fakta Baru
Baca juga: KABAR BAIK bagi ASN, Gaji Pokok Bakal Naik Tahun 2023, Berikut Ini Kata Sri Mulyani
Dari 19 wilayah tersebut, di antaranya Jambi, Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta dan Gorontalo.
Berikut peringatan dini cuaca ekstrem Sabtu 16 Juli 2022 dikutip dari Bmkg.go.id:
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang:
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- Bali
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
- Nusa Tenggara Timur
Dikutip dari bmkg.go.id, sirkulasi siklonik terpantau di Papua Barat yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) memanjang dari Papua hingga Papua Barat.
Sementara daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Aceh hingga Selat Malaka, di Sumatera Selatan, di Riau, dari Lampung hingga Bengkulu, dari Jawa Barat hingga perairan barat Banten.
Kemudian juga terpantau dari Laut Jawa hingga Bangka Belitung, di Jawa Tengah, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Tengah bagian selatan, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, di Kep. Sangihe Talaud dan dari Maluku hingga Maluku Utara.
Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.