Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Kepala BP2MI Benny Rhamdani Sarankan Calon Pekerja Hindari ke Timur Tengah dan Malaysia

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membuka peluang warga Sulawesi Utara (Sulut) untuk bekerja di luar negeri.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
Ryo Noor/Tribun Manado
Benny Rhamdani Ketua BP2MI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) membuka peluang warga Sulawesi Utara (Sulut) untuk bekerja di luar negeri.

BP2MI pun menggandeng Pemprov Sulut mengadakan Rapat Kordinasi Terbatas di Aula Mapalus, Kantor Gubernur, Jumat (15/7/2022) untuk memberikan kesempatan sekaligus perlindungan bagi calon pekerja.

Benny Rhamdani Ketua BP2MI mengatakan, khusus untuk Provinsi Sulut tidak pakai kuota bagi yang ingin kerja di luar negeri

"Seberapa pun yang ingin bekerja ke luar negeri, kita fasilitasi, sebanyak-banyaknya kita tempatkan," ujar Mantan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara ini di Kantor Gubernur Sulut.

Benny Rhamdani sendiri merupakan putra daerah Sulut, tak heran memberikan previlage khusus untuk Bumi Nyiur Melambai.

Banyak negara yang bisa tujuan orang Sulut bekerja. Namun ia tak menyarankan untuk ke Timur Tengah dan Malaysia.

"Tidak disarankan ke Timur Tengah dan Malaysia, perlindungan untuk tenaga kerja migrannya masih lemah, dan gajinya juga rendah, " kata dia.

Ia menyarankan agar memilih negara semisal Jepang, Hongkong, Korea, dan Jerman untuk bekerja.

Di Jepang, gajinya mencapai Rp 22-30 juta, dan Jerman itu gajinya Rp 34-40 juta

"Kalah gajinya Kepala BP2MI hanya 26 juta, " ungkapnya.

Di Jepang saat ini membutuhkan 60.000 perawat selama 5 tahun ke depan, Indonesia baru bisa menempatkan 5.000.

Korea Selatan butuh 8.000-10.000 pekerja manufaktur.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, di masa Presiden Joko Widodo dikeluarkanlah UU yang revolusioner berpihak ke tenaga migran.

"Negara hadir memberikan pelayanan terbaik, fasilitas, dan perlakukan hormat ke Pekerja Migran Indonesia," ungkapnya.

Pekerja Migran merupakan penyumbang devisa negara terbesar kedua setelah Sektor Migas dengan angka Rp 159 triliun per tahun.

Di masa Jokowi, sudah banyak program untuk menunjang pekerja migran.

Semisal di Bandara saat ini disiapkan Lounge khusus bagi Pekerja Migran. Hendak tiba maupun berangkat, para pekerja migran disiapkan jalur khusus.

Bahkan saat ini para Pekerja Migran Indonesia diberikan Kredensi atau surat kepercayaan negara dikeluarkan BP2MI.

Kredensi biasanya hanya diberikan ke duta besar, bahkan menteri, dan kepala daerah pun tak memiliki kredensi

"Pekerja Migran ini merupakan pejuang keluarga, dan pahlawan negara, " katanya.

Bahkan saat ini negara menyiapkan fasilitas pinjaman bunga lunak ke calon pekerja migran plafonnya Rp 40-100 juta bagi mereka yang hendak membiayai keberangkatan ke luar negeri. (ryo)

Baca juga: BPJamsostek Lindungi 3.500 Anggota Korpri Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara

Baca juga: Baru Terungkap Kondisi 4 Anak Irjen Ferdy Sambo, Paling Kecil 1,5 Tahun, Begini Penjelasan Psikolog

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved