Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Tembak Polisi

Baru Terungkap Penyebab Ada Luka Sayatan di Tubuh Brigadir J, Dokter Forensik Akhirnya Buka-bukaan

Menanggapi hal tersebut Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho mengatakan ada kemungkinan jika luka sayatan

Editor: Indry Panigoro
Kolase foto Tribun Timur/Tribun Jambi
Baku Tembak di Rumah Dinas Polri, Brigadir J tewas ditembak rekannya sendiri 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Tewasnya Brigadir J menimbulkan banyak persepsi liar.

Pasalnya Brigadir J tewas dengan banyak luka tembakan dan sayatan di tubuh.

Brigadir J adalah Ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J tewas ditembak diduga Bharada E.

Namun belakangan isu berkembang bahwa sebelum Brigadir J tewas, ia mendapat perlakuan kekerasa.

Ya sebelumnya diketahui tewasnya Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo jadi sorotan publik.

Bahkan beberapa kejanggalan muncul terkait kondisi jenazah Brigadir J.

Dimana ada luka-luka sayatan dibagian wajah hingga bagian tubuh lainnya.

Diketahui luka sayatan itu disebut disebabkan proyektil peluru.

Luka sayatan pada jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat yang tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dinilai janggal oleh sejumlah pihak termasuk pihak keluarga.

Sementara itu menurut keterangan polisi, luka sayatan yang ada di tubuh Brigadir J disebabkan oleh gesekan proyektil peluru.

Menanggapi hal tersebut Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho mengatakan ada kemungkinan jika luka sayatan yang ada di tubuh Brigadir J disebabkan oleh permukaan proyektil peluru.

Pasalnya proyektil peluru yang mengenai tubuh korban, meskipun hanya sedikit saja tetap bisa menyebabkan bekas menyerupai luka sayat yang diakibatkan oleh benda tajam.

"Kemungkinan bisa terjadi jika pemukaan proyektil peluru yang mengenai tubuh korban hanya sedikit sekali atau menyerempet, jadi bekasnya pun juga sangat tipis dan menyerupai luka sayat seperti yang diakibatkan oleh mata pisau atau benda tajam yang lainnya," kata dr Novianto kepada Tribunnews.com, Kamis (14/7/2022).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved