Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Baku Tembak di Jakarta

Ketua RT Irjen Sukarto Kesal Tak Ada yang Lapor Brigadir J Tewas Ditembak Bharada E, CCTV Diganti

Ketua RT Irjen Seno Sukarto merasa kesal karena tidak ada yang melapor saat kejadian baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Editor: Frandi Piring
Tribun Jakarta
Ketua RT Duren Tiga, Irjen Seno Sukarto Kesal Usai Brigadir J dan Bharada E Baku Tembak Tak Ada yang Lapor, CCTV Diganti. 

Kasus ini menjadi perhatian nasional, mengingat Yosua adalah ajudan jenderal bintang dua.

Selain itu, kejadian juga di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo (kemudian diralat Polisi hanya rumah singgah).

Satu di antara kejanggalan adalah adanya luka sayatan di tubuh Yosua.

Berdasarkan versi Mabes Polri, luka tersebut dari goresan proyektil atau terserempet peluru saat baku tembak.

Anggota DPR RI, TB Hasanuddin, yang punya latar belakang militer dengan segudang pengalaman memastikan luka sayatan di tubuh Yosua Hutabarat itu tak mungkin dari peluru.

Seseorang yang terserempet peluru, ungkapnya, seharusnya akan mendapatkan luka bakar, bukan luka sayat.

"Peluru itukan panas (saat ditembakkan). Kalau nyerempet, ya lukanya luka bakar," ujar TB Hasanuddin, dikutip dari Tribunjabar.

Dia mendesak Kapolri menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi pada kasus ini karena menyangkut manusia.

"Lakukan saja penyelidikan terbuka. Jenazahnya divisum. Kok orang meninggal langsung dikirim saja," ucapnya.

Hal lain yang menurutnya janggal adalah terkait dengan pangkat dua orang yang disebut polisi baku tembak.

Satu orang berpangkat Bharada, yang kemudian disebutkan sebagai ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo,

Satu orang lagi berpangkat Brigadir, yakni Yosua, yang kemudian disebut sebagai sopir istri Ferdy Sambo.

"Itu kebalik. Sopir yang seharusnya Bharada, untuk ajudan pangkatnya Brigadir," tegasnya.

Apalagi dengan penjelasan Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah, tapi ajudan malah di rumah, dia bilang itu aneh.

Sebab harusnya ajudan akan ikut pergi bersama Sambo ketika pergi meninggalkan rumah.

Keanehan Pada CCTV

Ayah Yosua, Samuel Hutabarat merasa aneh dengan penjelasan seorang jenderal dan rombongan yang datang ke rumahnya.

Pada saat itu dia meminta rekaman CCTV agar bisa melihat kebenaran atas peristiwa yang masih misterius itu.

Namun saat itu disebutkan oleh seorang di antara rombongan itu, tidak ada CCTV yang mengarah ke lokasi baku tembak.

Disebutkan juga memang ada CCTV di rumah, hanya saja tak mengarah ke lokasi kamar.

Sementara dalam konfrensi pers terbaru polisi di Jakarta, disebutkan CCTV di rumah Ferdy Sambo rusak dua minggu belakangan ini.

"Kan ini aneh! Kepada saya dibilang hanya tidak mengarah ke lokasi baku tembak. Kemudian di Jakarta dibilang lagi rusak dua minggu terakhir," ucapnya.

Samuel sebagai ayah kini hanya ingin mengetahui kebenaran yang sesungguhnya soal bagaimana anaknya meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua RT Seno Sukarto Tersinggung Atas Sikap Polisi terkait Kasus Penembakan di Rumah Ferdy Sambo,

https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/14/ketua-rt-seno-sukarto-tersinggung-atas-sikap-polisi-terkait-kasus-penembakan-di-rumah-ferdy-sambo?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved