Baku Tembak di Jakarta
Ketua RT Irjen Sukarto Kesal Tak Ada yang Lapor Brigadir J Tewas Ditembak Bharada E, CCTV Diganti
Ketua RT Irjen Seno Sukarto merasa kesal karena tidak ada yang melapor saat kejadian baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Itulah yang saya sesalkan kenapa nggak dilapori soal kejadian itu," sambungnya.
Menurut Seno, sekuriti sempat mendengar bunyi letusan.
Namun, suara itu disangka bersumber dari petasan.
Sebab, pada saat itu menjelang hari raya Idul Adha.
"Disini ini biasanya menjelang Idul Adha atau tahun baru itu biasanya membunyikan kembang api.
Jadi semuanya pada saat itu menyadari bahwa mereka itu menganggap petasan, bukan tembakan.
Sehingga tidak ada tindak lanjut setelah mendengar itu tidak ada tindak lanjut, biasa-biasa saja," jelas Seno.
Pihak Kepolisian ternyata sempat mengganti alat dekoder CCTV yang ada di pos keamanan Komplek Polri Duren Tiga, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan, dimana rumah kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo berada.
Penggantian dekoder CCTV itu dilakukan pada Sabtu (9/7/2022), sehari setelah peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat terjadi di rumah Kadiv Propam Polri.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 05 RW 01, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto saat diwawancara awak media di rumahnya.
"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya yang di pos, ya dari mereka (yang ganti), saya tahunya hari Senin," katanya Rabu (13/7/2022).
Menurut Seno, akibat dekoder CCTV komplek diganti oleh aparat kepolisian, maka sebagai Ketua RT ia tak bisa memutar ulang kejadian beberapa jam setelah kejadian penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Sehingga, ia tak mengetahui jenazah korban diangkut menggunakan mobil ambulans atau mobil pribadi.
"Saya tanya sama Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru, alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," terangnya.
Kejanggalan Kematian Brigadir J