Hasil Penyelidikan Kompolnas Terhadap Tewasnya Brigadir J Akibat Baku Tembak, Bantah Ada Kejanggalan
Benny mengatakan pihaknya sudah turun ke lapangan meninjau TKP dan tidak melihat adanya kejanggalan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) trelibat dalam penyelidikan kasus baku tembak dua polisi di rumah Kadiv Propam Polri.
Mereka pun melakukan penyelidikan di TKP dan termasuk pemeriksaan terhadap jenazah korban.
Mereka pun membeberkan hasil penyelidikan dan membantah beberapa informasi yang beredar di masyarakat.
Baca juga: Soal Tujuh Tembakan Brigadir J Meleset, Kompolnas Tepis Kejanggalan Akui Skil Bharada E
Simak video terkait :
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) membantah soal kejanggalan terkait kematian Brigadir J dalam baku tembak dengan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Sebelumnya, ayah Brigadir J mengungkap beberapa kejanggalan dalam kematian putranya.
Kejanggana itu di antaranya soal luka sayatan dan luka lebam di tubuh Brigajir J.
"Tidak ada," kata Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: Akhirnya Terungkap Pernyataan Kompolnas Soal Kejanggalan Luka Tembak di Tubuh Brigadir J
Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto. Kompolnas membantah soal kejanggalan terkait kematian Brigadir J dalam baku tembak dengan Bharada E di kediaman Kadiv Propam. (KOMPAS TV)
Benny mengatakan pihaknya sudah turun ke lapangan meninjau TKP dan tidak melihat adanya kejanggalan.
Lebih lanjut, Benny Mamoto menjelaskan soal beredarnya isu ada luka sayatan dan luka lebam.
"Itu sudah kami klarifikasi dan melihat fotonya tidak ada luka sayatan, yang ada bekas luka pecahan peluru."
"Kemudian, dikatakan jarinya putus, itu tidak. Jarinya luka, tapi bukan putus," ungkap Benny Mamoto.
Baca juga: Pantas Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Ini Tiga Sebabnya Menurut Kompolnas
Terkait luka lebam, Benny Mamoto menyebut, tidak ada aksi pemukulan berdasarkan keterangan para saksi.
Dikutip dari Kompas.tv, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan luka sayat di tubuh Brigadir J diduga merupakan akibat gesekan proyektil peluru.