Baku Tembak di Jakarta
Eks Ajudan Presiden Ungkap 6 Kejanggalan Kasus Baku Tembak di Rudis Irjen Ferdy Sambo, Desak Kapolri
Eks ajudan Presiden BJ Habibie tersebut juga melihat adanya kejanggalan dalam kasus baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Foto: Brigadir Yosua tewas dalam insiden baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Dikatakannya, jika ada yang mengatakan luka sayatan itu terserempet peluru, maka bukanlah luka sayatan yang seharusnya didapat tetapi luka bakar.
"Peluru itukan panas. Kalau menyerempet, ya lukanya luka bakar," ujar TB Hasanuddin.
Untuk kasus penembakan yang membuat Brigadir Yosua tewas, TB Hasanuddin mendesak Kapolri menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi, sebab ini menyangkut jiwa manusia.
"Seharusnya lakukan saja (penyelidikan) terbuka, termasuk jenazahnya divisum. Masak, kok orang meninggal langsung dikirim (ke rumah duka) saja," pungkasnya.
Keluarga Merasa Janggal
Brigadir Yosua atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penembakan antara Brigadir Yosua dan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Brigadir Yosua sudah dimakamkan di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Senin (11/7/2022) kemarin.
Penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo hingga membuat Brigadir Yosua tewas itu disorot banyak pihak.
Samuel Hutabarat Ayah Brigadir Yosua juga menilai banyak kejanggalan terjadi terkait penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua itu.
Samuel menginginkan kebenaran atas tewasnya anaknya itu, bukan hanya sebatas pernyataan.
Samuel sangat ingin bisa melihat rekaman CCTV baku tembak di tempat kejadian perkara.
Samuel sudah siap menyaksikannya walaupun mungkin isinya mengerikan.
Hal ini untuk kebenaran, apakah memang anaknya lebih dulu melakukan penembakan.