Nasional
Kejanggalan Tewasnya Brigpol Josua Bagi Keluarga, Kontak Sempat Diblokir dan Tak Ada Izin Autopsi
Brigpol Josua diketahui meninggal setelah terlibat dalam baku tembak dengan rekan sesama polisi. Keluarga Brigpol Josua menemukan kejanggalan.
3. Tak ada persetujuan autopsi
Mirisnya, informasi tersebut tidak mereka terima langsung dari kepolisian, melainkan dari adik kandung korban yang juga bertugas di Mabes Polri.
Tidak hanya itu, ia juga mengaku tidak dimintai persetujuan terkait proses autopsi yang dilakukan terhadap anaknya.
Ia mendapati Brigadir Josua sudah dalam kondisi lebam di sekujur tubuh, dan luka tembak di dada, tangan, leher dan bekas jahitan hasil autopsi.
"Tidak ada meminta persetujuan keluarga atas autopsi yang dilakukan," katanya.
4. Kondisi luka
Kejanggalan masih berlanjut, saat jenazah Brigadir Josua tiba, pihak keluarga sempat tidak diizinkan untuk melihat atau membuka pakaian korban.
Kemudian, mereka juga melarang pihak keluarga untuk mendokumentasikan kondisi korban saat pertama kali tiba di rumah duka.
"Awalnya kita dilarang, tapi mamaknya maksa mau lihat dan pas dilihat saya langsung teriak lihat kondisi anak saya badannya lebam, mata kayak ditusuk dan ada luka tembak," sebutnya.
Samuel merasa terpukul dengan kondisi anaknya tersebut.
Baca juga: Gempa 6,0 SR Selasa 12 Juli 2022, Guncangan Terasa Kuat, Ini Lokasinya
Baca juga: Andrei Angouw Layani Keluhan Warga di Depan Ruang Serba Guna Pemkot Manado Sulawesi Utara
Ia bilang, jika memang ditemukan kesalahan terhadap anaknya, tidak seharusnya diperlakukan dengan hal tersebut.
"Misalnyapun anak saya salah, ya jangan disiksa begitu," pungkasnya.
Penjelasan Polisi
Pihak Polri akhirnya bicara terkait Brigadir Josua atau Brigadir Nopriansyah Josua Hutabarat yang tewas ditembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022).
Selain luka tembak, di tubuh Brigadir Josua terlihat ada luka sayatan.