Nasional
Partai Demokrat "Ditolak" Golkar dan PDIP, Pengamat: AHY Tak Berpengalaman
Selama menjajaki koalisi, Partai Demokrat rupanya sudah ditolak oleh Golkar dan PDIP. Partai Demokrat sendiri dinilai sebagai partai menengah.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beberapa partai politik di Indonesia mulai menjajaki koalisi sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu yang beberapa kali mencoba menjalin hubungan politik adalah Partai Demokrat.
Hal tersebut tampak dari Partai Demokrat yang beberapa kali mengunjungi sejumlah tokoh politik dari parpol lain.
Pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, bahkan sudah dilakukan sebanyak tiga kali.
Di luar itu, Partai Nasdem telah mengunjungi partai besar lain seperti Partai Golkar dan Partai Gerindra.
Namun, belum ada tanda-tanda keterlibatan Demokrat dalam koalisi tertentu.
Sebaliknya, Demokrat disebut-sebut telah ditolak oleh Golkar dan PDIP untuk menjalin koalisi.
Nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga tak banyak dilirik oleh partai-partai lain dalam bursa calon presiden dan wakil presiden.
Lantas, mengapa Demokrat sulit berkoalisi di Pilpres 2024?
Posisi Demokrat
Baca juga: Pengakuan Terbaru Tetsuya Yamagami Pelaku Penembakan PM Jepang, Awalnya Tak Niat Serang Shinzo Abe
Baca juga: Kabar Terbaru Bharada Resi Nugrasa, Tertembak KKB Papua Saat Bertugas
Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai, Partai Demokrat harus menyadari posisi mereka kini berbeda dari 15 tahun yang lalu.
Saat itu, partai berlambang bintang mercy tersebut memang mendominasi dan memenangkan dua kali pemilu.
Akan tetapi, mereka harus menyadari kondisi mereka dalam dua pemilu terakhir yang berada di papan tengah.
Karenanya, Ubed menyebut Demokrat kini harus bisa melakukan lobi-lobi politik cerdas dan bersedia berada pada posisi partai menengah untuk bersama partai lain.
"Sikap dan strategi dengan kesadaran sebagai partai menengah yang cerdas menjadi sangat penting," kata Ubed kepada Kompas.com, Kamis (7/7/2022).
