Internasional
Pengakuan Terbaru Tetsuya Yamagami Pelaku Penembakan PM Jepang, Awalnya Tak Niat Serang Shinzo Abe
Tetsuya Yamagami (41), pelaku penembakan Shinzo Abe mengaku awalnya tak berniat menyerang mantan Perdana Menteri Jepang itu. Berikut keterangannya.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pelaku penembakan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami (41) telah diperiksa polisi.
Yamagami mengaku bahwa pada awalnya ia berniat menyerang sosok lain.
Sosok tersebut merupakan pemimpin kelompok agama yang menurut Yamagami telah membuat ibunya bangkrut melalui donasi.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang sumber investigasi pada Sabtu (9/7/2022).
Kendati demikian, Yamagami tak menampik dirinya juga memiliki niat untuk membunuh Abe.
Dikutip dari Kyodo News, Yamagami percaya Abe telah mempromosikan kelompok agama itu di Jepang.
Ia pun membantah dirinya menembak Abe karena menentang keyakinan politik mantan PM Jepang itu, menurut polisi.
Ia juga diketahui telah berulang kali mengunjungi lokasi pidato Abe di Nara, yaitu di depan Stasiun Yamato Saidaiji.
Yamagami menembak Abe dari jarak dekat, sekitar 3 meter, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Abe saat itu tengah berpidato untuk kandidat Partai Demokrat Liberal (LDP) menjelang pemilihan pada Minggu (10/7/2022).
Baca juga: Kabar Terbaru Bharada Resi Nugrasa, Tertembak KKB Papua Saat Bertugas
Baca juga: Eks Menkes Terawan Agus Putranto Akhirnya Pasang Badan Bantah Tudingan Abaikan Covid-19
Mengutip Japan Times, video penembakan terhadap Abe beredar di media sosial, di mana menunjukkan dua tembakan dilepaskan.
Seorang siswa sekolah menengah yang menyaksikan penembakan itu, mengatakan kepada NHK bahwa seorang pria datang dari belakang dan melepaskan dua tembakan.
“Tembakan pertama terdengar seperti bazoka mainan, dan pria itu kemudian mundur setelah yang pertama,” kata seorang siswa.
Setelah penyerang melepaskan tembakan kedua, sejumlah besar asap putih muncul, tambahnya.
Abe kemudian diangkut ke rumah sakit Universitas Kedokteran Nara di kota Kashihara menggunakan helikopter.
