Vladimir Putin Marah Besar ke Khazakstan, Ini yang Terjadi Pada Ladang Minyak Mereka Kemudian
Perseteruan antaran Vladimir Putin dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev semakin meruncing terkait perang di Ukraina.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Target perang Rusia kini melebar, bukan lagi pada Ukraina.
negara lain yang menjadi target Rusia adalah Kazakhstan.
Seperti diketahui, Vladimir Putin tak segan-segan untuk melakukan invasi atau serangan terhadap negara yang berani membangkang.
Baca juga: Vladimir Putin Tawari Kerjasama Nuklir ke Indonesia, Ini Keunggulan PLTN
Ilustrasi Ladang minyak. Menolak perintah Presiden Rusia Vladimir Putin, Kazakhstan dirundung malapetaka. Ladang minyak terbesar meledak.(http://alwaght.com)
Negara ini berani menolak perintah Presiden Rusia Vladimir Putin, namun akibatnya sungguh luar biasa.
Beberapa hari setelah penolakan itu, Kazakhstan dirundung malapetaka.
Perseteruan antaran Vladimir Putin dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev semakin meruncing terkait perang di Ukraina.
Tokayev membuat marah Vladimir Putin dengan menolak untuk mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk - wilayah Ukraina timur di bawah kendali separatis yang didukung Rusia - sebagai negara merdeka.
Baca juga: Pantas Vladimir Putin Gunakan Meja Kecil Saat Bertemu Jokowi, Ternyata Ini Alasannya
Setelah menolak mengakui kemerdekaan itu, Kassym-Jomart Tokayev dengan lantang menjanjikan lebih banyak pasokan minyak untuk Benua Biru.
Lengkap sudah, kemarahan Presiden Vladimir Putin yang telah memutuskan menghentikan pasokan minyak untuk eropa.
Puncaknya, ladang minyak terbesar Kazakhstan Tengiz pada Rabu (6/7/2022) meledak, hanya beberapa hari setelah presiden negara itu meyakinkan Uni Eropa (UE) bahwa mereka akan meningkatkan pengiriman minyaknya ke Benua Biru.
Setidaknya dua pekerja tewas dan tiga terluka dalam ledakan itu, menurut laporan lokal sebagaimana dilansir dari Daily Mail.
Baca juga: Potret Vladimir Putin Bertemu Jokowi, Tampak Sehat dan Bugar, Padahal Sering Dikabarkan Sakit Parah
Polisi Kazakhstan membuka penyelidikan kriminal atas ledakan di fasilitas yang dioperasikan oleh perusahaan minyak terkemuka negara itu Tengizchevroil, di mana Chevron memegang 50 persen sahamnya.
Penyebab ledakan misterius ini sedang diselidiki, tetapi informasi awal menunjukkan bahwa bola api terjadi selama uji hidro pipa dengan gas atmosfer.
Pengadilan Rusia kemarin juga memerintahkan 'penutupan sementara' terminal minyak Novorossiysk, penghubung utama dalam Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) yang membawa minyak Kazakhstan ke Laut Hitam dan ke Barat.