Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anies Baswedan

Pengalaman Hidup di Luar Negeri, Jadi Pertimbangan Anies Baswedan Bangun Jakarta Kota Global

Anies Baswedan menceritakan itu saat jamuan malam dengan CEO Tribun Network Dahlan Dahi beserta jajaran di Balai Kota, Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Dokumen Tribun Network
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat jamuan malam bersama CEO Tribun Network Dahlan Dahi dan jajaran di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/7/2022) 

Selain hidup susah cucu dari Pahlawan Nasional, Abdurrahman Baswedan atau A.R. Baswedan, itu bercerita hidup dengan komunitas Pemuda Kristen di Amerika.

Bergabung dalam komunitas tersebut, ia mendapat manfaat pertemanan antara lain olahraga bersama.

Pengalaman hidup di luar negeri itu, kata Anies, dia jadikan sebagai pertimbangan membangun Jakarta.

Misalnya, memberi pelayanan istimewa kepada orang jompo di Bank DKI, mempermudah pedagang-pengusaha kecil dan mikro masuk komunitas digital.

Selain itu secara fisik, menyangkut pembangunan pedestrian atau kakilima. Semula, pejalan kaki seakan sulit mendapat tempat di Jakarta.

Sebab paradigma kebanyakan orang, alat transportasi adalah kendaraan bermotor.

Jadi pengguna jalan seakan hanya orang berpunya, yang memiliki kendaraan bermotor.

Ia juga membangun ukuran hunian. Di Jakarta dan kota lain di Indonesia, ukuran ketinggian hunian rata-rata pendek kurang dari 3 meter, sehingga sumpek. Penat.

Kini, Anies menggagas rumah susun setinggi lebih dari 4 meter.

“Ini berangkat dari fakta waktu pandemic, rumah sempit sangat menyiksa. Ibu memasak, anak belajar daring, bapak merokok. Ini membuat tidak sehat. Sekarang kami bangun rusunawa setingg 4 meteran. Sebentar lagi selesai,” ujar Anies.

Awalnya, saat Pemprov DKI membangun pedestrian Jakarta, terkesan memperluas areal untuk kaki lima dan mempersempit jalan raya untuk pengguna kendaraan.

Rupanya program itu dilakukan untuk memberi ruang kepada masyarakat pejalan kaki.

Pemprov DKI Jakarta juga memperluas atau memperbarui taman-taman kota dengan prinsip menjadi park yaitu taman sekaligus tempat bermain masyarakat umum.

Bukan park, tempat indah untuk jadi tontonan.

“Sekarang, banyak taman. Target kami, dalam jarak 800 sampai 1 kilometer harus ada taman. KPI sukses membangun taman, kalau burung semakin banyak hidup di Jakarta. Juga kalau semakin banyak warga bermain di taman,”ujar Anies sebagai tekad untuk membangun Jakarta sebagai Kota Global yang sejajar dengan kota modern dunia.

Suami dari Fery Farhati juga menyinggung tentang tudingan tentang dirinya sebagai intoleran akibat isu politik identitas pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Setelah ia hampor lima tahun menjabat, Anies meminta masyarakat untuk menunjukkan bukti, bahwa kebijakannya hanya menguntungkan sekelompok orang dan merugikan kelompok lain.

Ia mengatakan, semua pihak dilayani. (faf/m26/m36/amb)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved