Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulawesi Utara

Sosok Kopda Handrei Supit, TNI yang Berkelahi dengan Warga hingga Tewas, Dipicu Cahaya Lampu Mobil

Baru-baru ini viral di media sosial netizen Sulawesi Utara yang mengunggah sosok TNI yang disebut menganiaya seorang warga hingga tewas

Editor: Finneke Wolajan
Facebook
Sosok Kopda Handrei Supit, TNI yang berkelahi dengan warga hingga tewas, Kodam Merdeka ungkap kronologinya 

Dan Kopda Handrei Supit sudah berupaya untuk membawa korban ke RSUD dr Samratulangi Tondano untuk mendapatkan perawatan medis,

namun setelah beberapa hari korban meninggal dunia,"jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, Kopda Handrei Supit sudah melakukan upaya damai dan menyelesaikan secara kekeluargaan dengan pihak keluarga korban.

Namun upaya tersebut tidak mendapatkan titik temu, sehingga keluarga korban tetap melapor ke Pomdam XIII Merdeka.

"Setelah satuan Rindam XIII/Merdeka memediasi perdamaian,

pihak korban dan pihak keluarga korban mengetahui kejadian sebenarnya,

akhirnya keluarga korban bisa memaafkan Kopda Handrei dan mau berdamai," jelasnya. 

Di kasus yang lainnya, seorang prajurit TNI membunuh atasannya sendiri.

Sang pelaku adalah Sertu Muhammad Alkausar yang menikah Mayor Beni Arjihans hingga tewas

Mayor Ckm dr Beni Arjihans, Kepala Rumah Sakit LB Moerdani Merauke yang tewas ditusuk anak buahnya, Selasa (5/7/2022).
Mayor Ckm dr Beni Arjihans, Kepala Rumah Sakit LB Moerdani Merauke yang tewas ditusuk anak buahnya, Selasa (5/7/2022). ((kolase tribun papua/kompas.com))

Motif pembunuhan ini akhirnya diungkap Danrem 174/Anim Ti Waninggap Brigjen TNI Reza Pahlevi

Kejadian ini berlangsung pada Selasa (5/7/2022), sekitar pukul 09.45 WIT. 

Korban adalah Kepala Rumah Sakit Tingkat IV LB Moerdani Merauke, Mayor dokter Beni Arjihans dan pelaku adalah Sertu Muhammad Alkausar yang adalah anak buahnya sendiri

Dokter Beny Arjihans meninggal setelah mengalami luka di bahu sebalah kiri belakang dan diperkirakan mengenai paru-paru dengan kedalaman luka tusukan 23 cm.

Kata Reza, sebelumnya pelaku sempat mengajukan cuti. Namun, saat itu dokter Beny tidak memberikan izin cuti dengan alasan keterbatasan tenaga perawat.

Karena kecewa tidak diberi izin cuti, Sertu Muhammad Alkausar pun kemudian menusuk korban hingga tewas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved