Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wawancara

Geliat Bisnis Sarang Walet di Minahasa Selatan Sulawesi Utara

Sejumlah masyarakat di Minahasa Selatan kini nyambi bertani sarang walet. Tak kurang 100 rumah burung walet kini berdiri di daerah ini.

Jumadi Mappanganro
Sultan, Ketua Komunitas Petani Walet MDC Minahasa Selatan 

BISNIS sarang walet di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, kini menggeliat. 

Potensi cuan dari bisnis ini dianggap menggiurkan. Sebab harga sarang burung walet bisa capai belasan juta rupiah per kilogram.

Sejumlah masyarakat di Minsel pun nyambi bertani sarang walet. Tak kurang 100 rumah burung walet kini berdiri di daerah ini.

Bangunan yang dijadikan tempat ternak burung walet bersarang biasanya dibuat tinggi. Tidak ada jendela besar. Yang ada hanyalah lubang-lubang sebesar pipa paralon yang berjajar.

Di dalam rumah tersebut, terdapat struktur yang dibuat sedimikian rupa sehingga walet membuat sarangnya.

Sarang burung walet adalah air liur dari burung walet yang telah memadat dan mengering sehingga membentuk sarang.

Para pemilik 'kandang walet' di Minsel pun telah membentuk komunitas. Namanya Komunitas Petani Walet MDC Minsel. 

Seperti apa peluang bisnis sarang walet? Bagaimana pula menjadi petani walet? 

Berikut bincang-bincang saya dengan Sultan, pria kelahiran Kalimantan Timur 12 Januari 1975. Saat ini dipercaya sebagai Ketua Komunitas Petani Walet MDC Minahasa Selatan.

Wawancara kami lakukan di Kafe Amal, 14 Juni 2022. Sehari sebelum Amurang dilanda bencana abrasi. 

Kafe Amal ini sekaligus menjadi tempat kongkow komunitas petani walet di daerah ini. Lokasinya di Jalan Boulevard, Amurang, Minsel, Sulawesi Utara.

Bincang-bincang kami lakukan sembari sesekali menikmati saraba sarang walet, minuman unggulan di kafe ini. 

Sudah berapa lama Anda bisnis sarang walet?
Sudah lebih 10 tahun. Awalnya di Sulawesi Selatan. Lalu saya pindah ke Poso, Sulawesi Tengah. Kemudian ke Gorontalo. Terakhir saya dan keluarga menetap di Amurang sejak beberapa tahun terakhir.

Kenapa pilih di Minahasa Selatan?
Saya melihat usaha sarang burung walet di daerah ini sangat baik. Daerah ini merupakan perlintasan burung walet. Sangat cocok untuk membangun rumah burung walet.

Jadi kalau kita membuat rumah burung walet di sini, burung-burung walet akan datang membangun sarang. Selain itu, pemerintah daerah di Minsel sangat mendukung keberadaan petani walet.

Sudah berapa banyak warga di Minsel berbisnis sarang burung walet?
Sudah banyak. Puluhan orang. Rerata setiap petani walet di Minsel punya 1 hingga 2 rumah walet.

Kini tak kurang 100 rumah burung walet berdiri di Minsel. Para petani walet inilah yang menjadi pengurus dan anggota Komunitas Petani Walet MDC Minsel.

Pembentukan komunitas ini bertujuan saling membantu dan berbagi informasi sesama petani walet. Apa saja tentang walet. Kita ingin maju bersama.

Sultan, Ketua Komunitas Petani Walet MDC Minsel
Sultan, Ketua Komunitas Petani Walet MDC Minsel (Jumadi Mappanganro)

Bagaimana cara menjadi petani burung walet dan butuh modal berapa?
Mudah. Anda hanya butuh lahan dan bangun rumah untuk sarang burung walet. Soal pakan, tak perlu repot menyediakan. Burung walet itu mencari sendiri di alam.

Kebetulan saya biasa membantu teman-teman yang mau dibuatkan rumah sarang walet. Saya biasa bangun 5-6 rumah burung walet dalam tiga bulan.

Kalau di Minsel, biaya bangun rumah burung walet mulai Rp 150 juta hingga Rp 250 juta. Itu bangunan 4 lantai ukuran 4 meter kali 12 meter. Biaya ini termasuk pendampingan dari kami.

Berapa lama sejak rumah sarang walet selesai dibangun hingga panen perdana?
Ada yang sembilan bulan, sudah panen perdana. Tapi ada juga yang hingga satu tahun, baru panen perdana. Selanjutnya rerata tiga kali setahun bisa panen.

Sekali panen, bisa dapatkan berapa banyak sarang walet?
Biasanya panen perdana tak langsung banyak. Tak sampai 1 kilogram untuk satu rumah burung walet. Namun makin lama makin banyak.

Berapa harga sarang burung walet saat ini di pasaran?
Sarang burung walet itu ada beberapa jenis. Di antaranya jenis mangkok, walet segitiga atau walet sudut dan patahan.

Harganya bervariasi. Tergantung jenis dan ukurannya. Jenis sarang burung walet original alias mangkok ini paling mahal.

Beda daerah juga kadang harganya beda. Kalau di Sulawesi Utara, harga normal sarang burung walet tembus Rp12 juta per kilogram untuk jenis mangkok.

Tapi kadang turun hingga Rp10 juta per kilogram.

Sedangkan jenis sudut harganya Rp 8 juta per kilogram. Untuk jenis patahan harganya di bawah Rp 7 juta per kilogram.

Kenapa bisa mahal?
Banyak faktor. Di antaranya karena untuk menghasilkan sarang burung walet itu tidak mudah. Waktu panennya pun tidak cepat. Rerata tiga bulan sekali panen.

Faktor lainnya karena sarang burung walet memang dicari banyak orang, dalam dan luar negeri. Alasannya sarang burung walet kaya nutrisi. Dipercaya dapat meningkatkan vitalitas, menjaga kesehatan.

Sarang burung walet itu kan dari air liur burung walet. Terbuat dari protein yang juga tinggi kandungan kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.

Bahkan kini sejumlah kafe atau restoran menyediakan minuman yang diberi campuran dari sarang burung walet. Di Kafe Amal ini termasuk yang menyediakan saraba sarang walet. Harganya tentu lebih mahal dibanding saraba pada umumnya.

Selama ini dijual ke mana sarang burung walet dari sini?
Kami biasa menjual ke pembeli di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Kami belum ekspor. Belum ketemu pembeli di luar negeri.

Setiap bulan rata-rata bisa dapat berapa kilogram sarang burung walet di daerah ini?
Selama ini rata-rata baru sekitar 100 kilogram yang kami kumpulkan. Tapi setelah dibersihkan hingga siap dijual, sisa sekitar 70-an kilogram.

Harapan Anda?
Kami berharap pemerintah dapat memasilitasi petani walet di daerah ini agar mendapatkan pembeli di luar negeri. Minimal bisa ekspor ke Singapura dan Jepang.

Sebab harga sarang burung walet di luar negeri mahal. Tentu ini bisa mendatangkan keuntungan lebih banyak bagi petani walet lokal daripada dijual ke pembeli dalam negeri.

Hanya memang, untuk ekspor idealnya minimal terkumpul 200 kg sarang burung walet per bulan. Sementara kami masih sekitar 70 kilogram per bulan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved