Pilpres 2024
Puan Maharani Keliling Indonesia Bertemu Kader PDIP, Gantikan Megawati Karena Alasan Kesehatan
Nama Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kerap disebut sebagai sosok potensial
Menurut Yunarto, PDI-P sepenuhnya sadar bahwa elektabilitas Puan masih sangat minim.
Tapi, sebagai putri mahkota, partai banteng ingin mendorong pencalonan mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu di pilpres.
"Mungkin setelah memberikan kesempatan kepada Mbak Puan untuk keliling, berkenalan dengan masyarakat, dengan kader, dan di situ nanti akan dilihat apakah kemudian ada peningkatan elektabilitas atau tidak," kata Yunarto kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).
Seandainya upaya itu tak membuahkan hasil berupa meningkatnya elektabilitas Puan, menurut Yunarto, PDI-P bisa saja memutuskan untuk mengusung nama lain sebagai capres.
Boleh jadi, Megawati akan menunjuk Ganjar yang jelas-jelas punya elektabilitas tinggi.
Sebab, sebagai partai penguasa selama hampir sepuluh tahun, PDI-P pun enggan merugi karena capres yang diusungnya gagal menang.
"Kan sudah jelas ditargetkan PDI Perjuangan harus mendapatkan hattrick, 3 kali kemenangan, dan itu tidak mungkin didapatkan ketika capresnya tidak punya elektabilitas yang cukup," ujar Yunarto.
Kendati demikian, Yunarto menilai, PDI-P tidak akan buru-buru mengumumkan capresnya.
Berkaca pada Pilpres 2014, Megawati cenderung mengambil keputusan di masa injury time atau detik-detik terakhir pendaftaran calon.
Oleh karenanya, sebelum mendekati hari pendaftaran capres cawapres, PDI-P bakal menempuh berbagai upaya, bahkan sebisa mungkin meningkatkan elektabilitas Puan, sambil mengalkulasi peluang kemenangan.
"Partai ini belum berani berbicara mengenai koalisi dan bahkan masih mendorong kadernya untuk bergerak, lalu melarang kadernya untuk bicara mengenai capres, termasuk masih memberikan waktu untuk Mbak Puan bekerja," kata Yunarto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com