Haji Furoda
46 Calon Jemaah Haji Furoda yang Dideportasi Kebanyakan Kalangan Kelas Menengah Atas Kota Bandung
Sebanyak 46 calon jemaah haji furoda dideportasi karena terkendala masalah visa. Kebanyakan dari mereka adalah kalangan menengah atas Kota Bandung.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 46 calon jemaah haji (CJH) furoda telah dipulangkan ke Indonesia.
Seperti diketahui sebelumnya, 46 CJH furoda tersebut mendaftar melalui perusahaan travel haji PT Alfatih Indonesia Travel
Rupanya, dari 46 CJH yang dideportasi tersebut didominasi oleh masyarakat Kota Bandung, Jawa Barat.
Dan mereka kebanyakan dari kalangan menengah atas.
Para CJH tersebut mendaftar melalui perusahaan travel haji PT Alfatih Indonesia Travel karena ingin naik haji dengan instan tanpa harus menunggu bertahun-tahun.
Upaya berangkat haji melalui jalur instan itu nyatanya tak semulus yang diharapkan.
Para jemaah terbentur tak mendapat rekomendasi dari Kementerian Agama (Kemenag) lantaran PT Alfatih Indonesia Travel tidak memiliki izin resmi sebagai penyelenggara haji.
Camat Lembang Herman Permadi mengatakan, dari 46 jemaah yang dideportase karena masalah visa itu ada 3 warga wilayah Lembang yang ikut rombongan tersebut.
Informasi adanya 3 warga Lembang yang ikut dalam rombongan berawal dari laporan sejumlah warga.
Namun pihaknya belum bisa menyebut kepastian, pemerintah masih melakukan penelusuran terkait kebenarannya.
Baca juga: Perang Dingin Megawati-Surya Paloh Sebabkan Anies-Ganjar Sulit Bersatu: Sudah Jelas Capres PDIP
Baca juga: Profil Suami Lindsay Lohan Bader Shammas, Pria Dubai, Seorang Asisten Wakil Presiden Bank
"Ada dugaan warga kami (Lembang) menjadi korban. Kami sudah konfirmasi ke pihak Desa Pagerwangi dan yang lainnya, tapi belum ada kepastian," ujar Herman saat ditemui, Senin (4/7/2022).
Menurut Herman, tiga warga asal Lembang, Bandung Barat yang ikut dalam rombongan calon haji furoda itu diduga berdomisili di Kota Bandung.
"Kami belum memastikan karena masih melakukan pengecekan. Bisa saja warga itu memang punya KTP lembang tapi tidak berdomisili di Lembang," kata Herman.
Menurut Herman, para jemaah yang memilih berangkat haji menggunakan PT Alfatih Indonesia Travel itu merupakan warga dengan taraf ekonomi di atas rata-rata.
Sebab, biaya untuk berangkat haji melalui PT Alfatih Indonesia Travel harus merogoh kocek cukup mahal.
