Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Perang Dingin Megawati-Surya Paloh Sebabkan Anies-Ganjar Sulit Bersatu: Sudah Jelas Capres PDIP

Surya Paloh ingin menduetkan Anies-Ganjar pada Pilpres 2024 nanti. Pengamat menyebut duet tersebut sulit diwujudkan karena Megawati-Surya Paloh.

Editor: Isvara Savitri
Kolase Tribunnews.com
Duet Anies-Ganjar dinilai sulit diwujudkan karena Megawati-Surya Paloh yang tak akur. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wacana terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 terus bergulir.

Rencananya, Partai NasDem akan memasangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai Capres-Cawapres 2024.

Pasangan tersebut bahkan sudah memperoleh restu dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Surya Paloh berencana memasangkan keduanya untuk mencegah polarisasi.

Kabarnya, Surya Paloh sudah menyampaikan rencana tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Peneliti Utama Pusat Data Riset (Pusdari), Gabryel Alexader, mengatakan potensi duet pemersatu ala Surya Paloh tersebut sulit untuk terwujud.

Pasalnya ada beberapa hal yang mengganjal keduanya bersatu dalam satu barisan koalisi.

“Pertama calon yang diusung NasDem adalah kader aktif PDIP, di Rakernas kemarin sudah jelas untuk Capres PDIP ada di tangan Megawati, bahkan Ganjar sendiri yang membacakan. Itu kendalanya," kata Gabryel, dalam keterangan yang diterima, Senin (4/7/2022).

"Selain itu, antara Surya Paloh dan Megawati sang Ketua Umum PDIP kurang harmonis dan belakangan terus mengkrucut, sindir menyindir diantara pimpinan tertinggi Nasdem dan PDIP cukup kentara, ini sulit jika bersatu,” lanjutnya. 

Antara Surya Paloh dan Megawati, kata Gabryel, ibarat perang dingin yang secara diam-diam terlibat rivalitas, apalagi keduanya dianggap sebagai king maker pada Pilpres 2024.

Baca juga: Wali Kota Manado Apresiasi Pemuda Sadar Pancasila Bentukan FKDM di Pembukaan Festival Bung Karno

Baca juga: Walikota Andrei Angouw Ingatkan Warga Manado Jangan Buang Sampah di Sungai

"Tentu saja Anies yang sudah dicalonkan sebagai salah satu Capres dari Nasdem, akan sulit untuk bertemu dengan Ganjar. Megawati secara tegas tidak ingin ada yang istilahnya begal membegal kadernya, kecuali kader tersebut menyatakan keluar dari barisan partai moncong putih," ujarnya.

Lebih lanjut, Gabryel memprediksi Anies sulit dapat restu Presiden Jokowi mengingat tidak ada benang merah yang bisa menautkan garis politik Anies dengan Jokowi. 

"Anies sulit dapat restu Jokowi, selain ada perbedaan garis politik, Pak De juga pasti akan memutar rekaman kelam peristiwa Pilkada DKI lalu betapa politik identitas yang kuat menempel pada diri Anies. Sehingga sulit dan dipastikan tidak dapat restu," katanya.

Gabryel juga mengingatkan bahwa politik identitas akan selalu ada jika dalam kandidasi politik pada 2024 nanti, masing-masing Capres tidak memiliki komitmen yang kuat untuk sama-sama menghindarinya dari kelompok lain dengan memanfaatkan isu-isu politik identitas. 

"Cara menghilangkan politik identitas itu bukan menduetkan Ganjar dan Anies, tapi komitmen elite politik untuk berani melawan para penunggang gelap yang mencoba memanfaatkan Pilpres untuk dijadikan kendaraan propaganda politiknya," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Istimewa)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved