Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Bhayangkara 2022

Raden Said Soekanto, Kapolri Pertama yang Bentuk Berbagai Satuan di Polri, 14 Tahun Menjabat

Mengenal sosok Kapolri Pertama Raden Said Soekanto di Hari Bhayangkara 2022. Sejarah Polri dan cerita sang Jenderal RS Soekanto.

Editor: Frandi Piring
Dok. Istimewa
Biodata Profil Raden Said Soekanto, Kapolri Pertama yang Bentuk Berbagai Satuan di Polri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Bhayangkara jatuh pada hari ini, Jumat 1 Juli 2022. 

Hari Bhayangkara merupakan hari Kepolisian Nasional yang ditetapkan berdasar dari Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D.

Terkait sejarah Polri, cikal bakal kepolisian ini sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit saat Patih Gajah Mada membentuk pasukan keamanan bernama Bhayangkara yang bertugas melindungi raja dan anggota kerajaan.

Selain itu, mungkin tak banyak tahu, siapa sosok Kepala Kepolisian Republik Indonesia ( Kapolri ) yang menjabat untuk Pertama kalinya.

Sosok Kapolri Pertama yakni, Raden Said Soekanto.

Beliau merupakan Kapolri Pertama Indonesia yang sukses meletakkan dasar-dasar kepolisian.

Raden Said Soekanto lahir di Bogor pada 7 Juni 1908. Ia menjabat Kapolri di era kepresidenan Soekarno selama 14 tahun pada 1945-1959.

Sebagai Kapolri pertama, Soekanto turut merintis dibentuknya berbagai satuan di kepolisian seperti Polair dan Udara, Brimob, Polantas, hingga satuan kepolisian daerah yang merupakan cikal bakal Polda di seluruh Indonesia.

Soekanto juga diketahui sebagai salah seorang pendiri Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta yang awalnya bernama Akademi Polisi di Mertoyudan.

Ketika memimpin, ia merancang kantor di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN), kini Mabes Polri, yang mana waktu itu menjadi gedung perkantoran termegah setelah Istana Negara.

RS Soekanto dikenal sebagai sosok yang visioner, disiplin, jujur, dan berkomitmen dalam membangun institusi kepolisian nasional.

Lahir dan besar sebagai Putra Wedana, Soekanto mendapat keistimewaan mengenyam pendidikan Belanda di Indonesia.

Ia bersekolah di Europese Lagere School (ELS), kemudian melanjutkan Hoogere Burger School (HBS) di Bandung. Setelah itu ia melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Recht Hooge School (RHS).

Semasa kuliah, Soekanto aktif Jong Java. Kendati demikian, Soekanto terpaksa tak menyelesaikan studinya di RHS lantaran kondisi perekonomian keluarga menurun sejak ayahnya pensiun dari jabatan Wedana.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved