Doa Bacaan
Niat Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha 2022, Lengkap dengan Puasa Arafah dan Tarwiyah
Menjelang Idul Adha, umat muslim dianjurkan menjalankan puasa sunah, di antaranya puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak berikut ini niat puasa Dzulhijjah lengkap dengan puasa Arafah dan Tarwiyah.
Puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 7 bulan Dzulhijjah.
Sementara, puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Menjelang Idul Adha, umat muslim dianjurkan menjalankan puasa sunah, di antaranya puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah.
Baca juga: 3 Puasa Sunnah yang Bisa Dilakukan Sebelum Idul Adha, Lengkap dengan Bacaan Niat
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah dan Jadwalnya, Sunah Dilakukan Sebelum Idul Adha
Ketiga puasa sunah ini biasanya dikerjakan berturut-turut sebelum perayaan Idul Adha.
Lantas, kapan jadwal dan bagaimana niat puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah dilakukan menjelang Idul Adha 2022 atau Lebaran Haji 1443 H ini?
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan jadwal awal bulan Dzulhijjah 1443 H.
Menurut PP Muhammadiyah, 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022.
Ijtimak jelang Zulhijah 1443 H terjadi pada Rabu, 29 Juni 2022 pukul 09.55.07 WIB.
Dengan demikian, umat Islam dapat mengerjakan puasa Dzulhijjah mulai Kamis, 30 Juni 2022.
PP Muhamadiyah juga menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022 yang bertepatan dengan 10 Zulhijah 1443 H.
Sehingga puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah 1443 H) dapat dilakukan pada Kamis, 7 Juli 2022 dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah 1443 H) dilaksanakan pada Jumat, 8 Juli 2022.
Bila merujuk pada kalender yang telah ditetapkan PP Muhammadiyah, berikut kalender bulan Dzulhijjah mulai tanggal 1 hingga 13 Dzulhijjah 1443 H:
1 Dzulhijjah = Kamis, 30 Juni 2022
2 Dzulhijjah = Jumat, 1 Juli 2022
3 Dzulhijjah = Sabtu, 2 Juli 2022
4 Dzulhijjah = Minggu, 3 Juli 2022
5 Dzulhijjah = Senin, 4 Juli 2022
6 Dzulhijjah = Selasa, 5 Juli 2022
7 Dzulhijjah = Rabu, 6 Juli 2022
8 Dzulhijjah = Kamis, 7 Juli 2022
9 Dzulhijjah = Jumat, 8 Juli 2022
HARAM PUASA:
10 Dzulhijjah = Sabtu, 9 Juli 2022
11 Dzulhijjah = Minggu, 10 Juli 2022
12 Dzulhijjah = Senin, 11 Juli 2022
13 Dzulhijjah = Selasa, 12 Juli 2022
Puasa Dzulhijjah 1-7 Dzulhijjah = Kamis, 30 Juni 2022 hingga Rabu, 6 Juli 2022
Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijah = Kamis, 7 Juli 2022
Puasa Arafah 9 Dzulhijah = Senin, 19 Juli 2021
Idul Adha 10 Dzulhijjah = Jumat, 8 Juli 2022
Sementara itu, tanggal 9-13 Juli 2022 adalah hari Tasrik.
Umat Muslim dilarang berpuasa di ketiga hari tersebut.
Berikut Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
- Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
- Niat Puasa Tarwiyah
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Sunah Jelang Idul Adha
Keutamaan memperbanyak puasa di awal Dzulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam tertuang pada hadis Ibnu 'Abbas.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”
Rasulullah SAW juga biasa mengerjakan amalan puasa di awal bulan Dzulhijjah, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya."
Sementara, puasa Tarwiyah memiliki keutamaannya tersendiri yakni dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.
Lalu, puasa Arafah bernilai hukum sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Puasa Arafah istimewa karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.
Oleh karena itu, kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji berwukuf di Arafah.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keutamaan menjalankan Puasa Arafah, di antaranya:
Dengan berpuasa Arafah maka Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa di tahun lalu dan yang akan datang.
Hal tersebut sebagaimana sesuai sabda Rasulullah SAW:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang." (HR. Muslim).
Dalam hadis lain juga diungkapkan Rasulullah bersabda:
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi).
(Tribunnews.com/Maliana/Sri Juliati/Garudea Prabawati)
Tayang di Tribunnews.com