Nasional
KPK Pertanyakan ICW yang Fokus Pada Harun Masiku: Semua Tersangka DPO Sama Pentingnya
KPK justru mempertanyakan ICW yang hanya fokus kepada Harun Masiku. Bagi KPK, semua tersangka DPO saat ini penting dicari dan diselesaikan perkaranya.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beberapa tersangka kasus korupsi di Indonesia hingga saat ini masih buron.
Beberapa yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) adalah Surya Darmadi, Izil Azhar, Harun Masiku, dan Kirana Kotama.
Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bingung karena Indonesian Corruption Watch (ICW) hanya fokus pada Harun Masiku.
Menurut KPK, buronan lainnya juga penting untuk diburu.
Hal ini disampaikan oleh Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.
"Kenapa ICW hanya fokus soal buronan Harun Masiku? Bagi kami semua perkara yang tersangkanya DPO saat ini sama pentingnya untuk dicari dan segera diselesaikan," ujar Ali dalam keterangannya, Rabu (29/6/2022).
Ali memastikan pencarian para DPO menjadi kewajiban KPK untuk menemukannya dan membawanya sampai proses persidangan.
Ia turut mengajak masyarakat yang memiliki informasi ihwal para DPO untuk menyampaikan hal tersebut kepada KPK.
"Kami pastikan KPK tetap melakukan pencarian para DPO tersebut, baik yang ditetapkan sejak tahun 2017 maupun 2020," katanya.
Peringatan dari ICW
Baca juga: Begini Cara Daftar Mypertamina untuk Beli Solar Subsidi dan Pertalite
Baca juga: Viral, Diduga Puluhan Anggota Satpol PP Serang Kantor Finance di Manado,Terekam Video Merusak Barang
Sebelumnya, ICW memperingatkan KPK bahwasanya mereka belum berhasil menangkap Harun Masiku, eks calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang jadi buronan sejak 2020 silam.
ICW menilai itu merupakan buah kegagalan Firli Bahuri cs memimpin KPK.
"Bagaimana tidak, terhitung sejak ditetapkan sebagai tersangka, 900 hari pencarian telah berlalu tanpa menghasilkan temuan signifikan," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Selasa (28/6/2022).
Kurnia mengatakan perkara suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menyeret Harun ini menarik untuk diselisik lebih lanjut.
Sebab, katanya, dalam sejumlah pemberitaan, kelindan aktor yang terlibat diduga keras menyasar pejabat teras di dalam partai politik besar.
