Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Guru Penggerak di Sulut

36 Guru di Manado Sandang Status Guru Penggerak, Jadi Pilar Merdeka Belajar

Ini sejarah kemajuan Guru Penggerak di Manado. Angkatan ini secara nasional disebut angkatan ke-3 tetapi untuk Kota Manado adalah angkatan pertama.

Dokumentasi Willem Hanny Rawung
Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut Lisje Grace Punuh diabadikan bersama lulusan Guru Penggerak Angkatan 3 Kota Manado dalam penutupan lokakarya di Hotel Aryaduta Manado, Jumat (24/6/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sebanyak 36 guru di Kota Manado dinyatakan lulus dan menyandang status ‘Guru Penggerak’.

Pengukuhan mereka digelar dalam Lokakarya Calon Guru Penggerak Angkatan 3 Kota Manado di Hotel Aryaduta Manado, Jumat (24/6/2022).

Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dr Liesje GL Punuh MKes menutup kegiatan tersebut sembari memberi selamat kepada para guru.

Dalam sambutannya ia mengatakan bahwa dunia pendidikan sekarang sudah lebih maju, bertumbuh dan berkembang.

“Sekarang masa Merdeka Belajar seperti yang menjadi program Kemendikbudristek dan Guru Penggerak adalah pilar-pilar yang dapat bekerja sama dengan dinas mengambil peran mengembangkan pendidikan di dalamnya. Perlu ada komunikasi dan kolaborasi yang efisien membangun pendidikan pada masa sekarang,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Sulut ini.

Dengan berakhirnya lokakarya, calon Guru Penggerak yang dinyatakan lulus berhak menyandang status sebagai Guru Penggerak. Mereka dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan dan pelatihan dengan baik.

Program Guru Penggerak Angkatan 3 Kota Manado ini terlaksana selama sembilan bulan. Mereka mulai sejak Agustus 2021.

Selama masa pendidikan dan pelatihan 9 bulan, para guru didampingi para instruktur, fasilitator dan pengajar praktik.

Ini merupakan sejarah kemajuan Guru Penggerak di Kota Manado karena angkatan ini secara nasional disebut angkatan ke-3 tetapi untuk Kota Manado adalah angkatan pertama.

Sebelum kegiatan penutupan, lokakarya 9 ini juga diisi dengan materi yang diberikan oleh pengajar praktik bagi seluruh calon Guru Penggerak.

Materi berupa cara menyusun rencana tindak lanjut (RTL) terkait dengan program-program yang dibuat.

Setelah itu dilanjutkan dengan pemilihan koordinator atau ketua angkatan Guru Penggerak Kota Manado.

Adapun pemilihan ketua angkatan berlangsung sangat demokratis. Dimulai dengan usulan setiap kelompok yang terdiri dari 8 kelompok.

Masing-masing utusan yang terpilih diberi kesempatan berpidato singkat (speech) durasi 2 menit tentang visi dan misi jika terpilih menjadi ketua angkatan. Setelah semua calon mendapat kesempatan berpidato, dipilih empat calon yang duduk sebagai pengurus inti Guru Penggerak Kota Manado.

Para pengurus inti Guru Penggerak Kota Manado Angkatan 3.
Para pengurus inti Guru Penggerak Kota Manado Angkatan 3. (Dokumentasi Willem Hanny Rawung)

Pada akhir pemilihan terpilih Willem Hanny Rawung SS MHum sebagai Ketua Angkatan Guru Penggerak Kota Manado.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved