Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi

Diguncang Gempa Dahsyat hingga Tewaskan 1000 Orang, Afghanistan 'Meminta Pertolongan Dunia'

Gempa magnitudo 5.9 SR guncang Afghanistan. Alami krisis kemanusian hingga mungkin harus mendapatkan pertolongan dunia.

Editor: Frandi Piring
Via waspada.co.id
Gempa dahsyat magnitudo 5.9 SR mengguncang Afghanistan pada Rabu (22/6/2022) dini hari waktu setempat. Lebih dari 1000 orang tewas. Bangunan porak-poranda akibat guncangan gempa. 

"Ketika saya keluar dari rumah saya, keadaan sepi karena semua orang terkubur di bawah rumah mereka. Tidak ada yang tersisa di sini," kata Ghurziwal, menuturkan detik-detik gempa melumat desanya. 

Mohammad Amin Huzaifa, kepala otoritas informasi di Provinsi Paktika mengatakan informasi di lapangan sangat sulit dikumpulkan karena putusnya jaringan komunikasi dan listrik tersebut. 

"(Terlebih lagi), daerah tersebut terkena banjir karena hujan deras tadi malam... juga sulit untuk mengakses lokasi yang terkena dampak," imbuh Huzaifa, Kamis, seperti dikutip AFP.

Dari gempa ke gempa dalam kemiskinan

Badan seismologi Eropa mengatakan, gempa Afghanistan pada Rabu dirasakan hingga jarak lebih dari 500 kilometer, yang menjangkau kawasan lain di Afghanistan, juga wilayah Pakistan dan India.

Kondisi sarana dan prasarana kesehatan yang buruk memperparah upaya pencarian dan penyelamatan di lokasi paling terdampak gempa ini. 

Gempa dengan kekuatan serupa di kawasan utara Afghanistan pada 2002—sekaligus salah satu yang paling mematikan sejak 1998 telah menewaskan sedikitnya 4.500 orang. 

Lokasi yang terdampak gempa pada Rabu berada di dataran yang rawan longsor, dengan banyak bangunan tua dan rapuh. 

Sebelum ada gempa ini, kehidupan lebih dari 60 persen warga Afghanistan telah bergantung pada bantuan internasional. Persentase itu setara dengan 38 juta jiwa. 

Belum lama berselang, UNICEF menyatakan pula bahwa tak kurang dari 1,1 juta anak Afghanistan berusia kurang dari 5 tahun terancam kurang gizi.

Pakistan menyatakan akan segera mengirimkan makanan, tenda, selimut, dan bantuan darurat lain ke lokasi paling terdampak gempa. Amerika berencana menyalurkan bantuan lewat PBB dan lembaga kemanusiaan, untuk menghindari pemberian uang ke Pemerintah Taliban.

Dari Amerika Serikat, penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, menyatakan negaranya akan mencari cara untuk memberi bantuan, termasuk membuka pembicaraan dengan penguasa Taliban.

"Presiden Biden sedang memantau perkembangan dan telah mengarahkan USAID dan mitra lain pemerintah federal untuk menilai opsi respons AS membantu mereka yang paling terkena dampak," kata Sullivan, seperti dikutip AFP, Kamis (23/6/2022).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan bahwa pemerintahnya telah pula menghubungi kelompok-kelompk kemanusiaan yang masih aktif di Afghanistan yang selama ini mendapat sokongan dana dari Washington. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved