Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi

Diguncang Gempa Dahsyat hingga Tewaskan 1000 Orang, Afghanistan 'Meminta Pertolongan Dunia'

Gempa magnitudo 5.9 SR guncang Afghanistan. Alami krisis kemanusian hingga mungkin harus mendapatkan pertolongan dunia.

Editor: Frandi Piring
Via waspada.co.id
Gempa dahsyat magnitudo 5.9 SR mengguncang Afghanistan pada Rabu (22/6/2022) dini hari waktu setempat. Lebih dari 1000 orang tewas. Bangunan porak-poranda akibat guncangan gempa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.9 mengguncang Afghanistan, Rabu (22/6/2022) dini hari waktu setempat.

Pascagempa, beberapa titik di Afghanistan porak-poranda diguncang gempa.

Afghanistan mengalami krisis kemanusian hingga mungkin harus mendapatkan pertolongan dunia.

Dikabarkan, korban jiwa diperkirakan lebih dari 1.000 orang, baru dari satu provinsi yang paling parah terdampak.

Diperkirakan 1.500 orang terluka, dengan mereka yang selamat pun tak lagi punya naungan.

Disebut sebagai paling mematikan dalam dua dekade terakhir, gempa pada Rabu melumat negara yang sudah dihajar oleh perang, kemiskinan, dan kelaparan ini. 

Rumah berbahan batu dan bata lumpur runtuh di kawasan timur negara ini. Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzadah, yang jarang tampil ke publik meminta pertolongan pada dunia, Kamis (23/6/2022).

Dikutip Assosiated Press (AP), Akhundzadah memohon masyarakat internasional untuk membantu rakyat Afghanistan yang terdampak tragedi ini.

Warga di daerah terpencil di dekat perbatasan Afghanistan dan Pakistan ini terpantau menggali reruntuhan menggunakan tangan kosong untuk mencari korban baik hidup maupun meninggal. Penguburan jenazah pun memakai peralatan seadanya.

Setidaknya 2.000 rumah hancur di wilayah itu. Setiap rumah di situ rata-rata ditempati oleh tujuh atau delapan orang, berdasarkan keterangan wakil perwakilan khusus PBB untuk Afghanistan, Ramiz Alakbarov, seperti dikutip AP.

Air bersih saja tak ada

Reruntuhan dinding dan atap yang runtuh adalah sisa-sisa desa tempat Zaitullah Ghurziwal (21 tahun) tinggal, di pusat gempa Afghanistan pada Rabu. Ghurziwal adalah warga Ghurza, salah satu desa yang paling terdampak oleh gempa pada menit-menit pertama pergantian hari tersebut.

Orang-orang yang selamat di Ghurza berkeliaran dalam kondisi terguncang. Mereka mencari tempat berlindung atau melihat ke langit, berharap ada bantuan datang melalui jalur udara.

"Tidak ada selimut atau tenda... tidak ada tempat berteduh. Orang-orang bergeletakan di tanah terbuka," kata Ghurziwal kepada AFP, sambil menunjuk ke sisa tempat tinggalnya selama ini bersama enam anggota keluarga lain. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved