Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Jadi yang Pertama Bawa Kabar Wafatnya Soeharto, Dicky Sondani Akui Tak Bisa Bohong

Kabar meninggalnya Soeharto justru datang dari Kapolsek Kebayoran Baru, Dicky Sondani. Ia mengungkapkan kesaksiannya.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com/JB Suratno
Presiden ke-2 RI, Soeharto. 

Mengetahui kabar meninggalnya Soeharto, Dicky keluar dari rumah sakit lagi untuk mempersiapkan personel pengamanan tambahan.

Dia juga berkoordinasi dengan TNI yang turut mengirimkan pasukan.

Saat itu, dia adalah perwira polisi tertinggi yang ada di RSPP.

Rupanya, gerak-gerik Dicky terpantau puluhan awak media yang menunggu di rumah sakit.

Dicky merasa para wartawan curiga melihat dirinya yang sibuk berkoordinasi melalui handy talkie untuk menambah personel.

"Mungkin ada sekitar 100 wartawan tiba-tiba mengerubuti saya, bertanya, ada apa, Pak? Kok ada personel tambahan segala," kata Dicky.

Dicky pun mengaku tak bisa berbohong. Di situlah dia menyampaikan bahwa Pak Harto telah tiada. "Ya, saya jujur saja.

Saya bilang, Pak Harto meninggal dunia pukul 13.10 WIB. Saya tidak bisa membohongi publik saat itu. Karena memang saya tahu dari dokternya langsung," tuturnya.

Mantan Presiden Soeharto.
Mantan Presiden Soeharto. (KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

Dicky merasa semua terjadi begitu cepat.

Kabar duka mantan presiden yang telah berkuasa selama 32 tahun itu bukan datang dari keluarga atau petinggi negeri, melainkan dari mulut seorang Kapolsek Kebayoran Baru berpangkat kompol.

Meski begitu, pernyataan Dicky tidak berimbas pada teguran dari keluarga Soeharto atau atasannya.

Tetapi, ia juga tak mendapat apresiasi.

Karier dan kehidupan Dicky selanjutnya berjalan apa adanya.

3. Perjalanan hidup

Setelah 14 tahun peristiwa itu berlalu, Dicky masih menjalani kehidupannya sebagai perwira polisi.

Sumber: Surya
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved