Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Sering Dianggap Sepele, Kutil Genital Bisa Menular Melalui Hubungan Badan

Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit yang sering dianggap sepele. Padahal, kutil kelamin bisa menular.

Editor: Isvara Savitri

Tipe HPV yang menyebabkan penyakit itu memang tidak sama dengan tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus ketika terjadi pada leher rahim atau di dalam vagina, dapat mengakibatkan perubahan serviks (displasia).

Pada akhirnya, bisa berujung menjadi kanker serviks sebagai bentuk komplikasinya.

Seperti yang diketahui, kutil kelamin sering kali tidak menimbulkan tanda atau gejala yang langsung disadari.

Hal ini dikarenakan ukurannya yang sangat kecil atau lokasinya di dalam lubang vagina atau anus sehingga tidak nampak.

Baca juga: Roy Suryo Unggah Foto Stupa Borobudur Mirip Presiden Jokowi, Begini Kata Kuasa Hukumnya

Baca juga: PLTM Tomata Siap Beroperasi, Green Energy Perkuat Sistem Kelistrikan Sulawesi Tengah

Meski begitu, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat dikenali antara lain:

  • Muncul benjolan kecil, sewarna kulit, kecokelatan atau merah muda di area genital dan anus
  • Bentuknya menonjol namun permukaan rata dengan kulit atau seperti kembang kol
  • Terasa gatal atau muncul rasa tidak nyaman di area genital
  • Perdarahan saat berhubungan intim

Ibu hamil bisa menularkan kutil kelamin pada bayinya

Ilustrasi ibu hamil.
Ilustrasi ibu hamil. (shutterstock)

Dokter Amelia turut memaparkan bahwa ibu hamil yang mengidap kutil kelamin, bisa menularkan penyakit kepada bayinya.

Dia menjelaskan mekanisme penularannya ialah, ketika ibu menjalani persalinan pervaginam atau secara normal.

Saat melahirkan, luka minor yang bercampur dengan darah membuat bayi berisiko lebih tinggi untuk tertular virus HPV.

Apabila bayi tertular HPV, kutil kelamin ini bisa muncul di area yang tidak tampak dari luar tepatnya di saluran napas.

Agar bisa melihatnya, dibutuhkan alat khusus untuk memastikan apakah ada penonjolan atau papillomatosis pada bayi.

Sehingga, pada pasien kutil kelamin tidak disarankan melakukan persalinan pervaginam.

Menurutnya, dokter yang menangani penyakit kutil kelamin akan berkonsultasi dengan dokter kandungan, supaya pasien melahirkan melalui operasi caesar.

"Melahirkan melalui operasi caesar untuk menurunkan risiko penularan ke bayinya. Jadi kita konsultasi dengan dokter kandungan, nanti waktu dioperasi kita kan sudah anestesi, kita bisa sekalian langsung melakukan tindakan untuk genital warts-nya," kata Amelia.

Baca juga: Sosok Ashroful Alom, Pria Tertampan di Bangladesh, Model Top yang Dipuja Banyak Wanita

Baca juga: Update Bencana Pantai Amurang Minsel, 103 Rumah Terancam Amblas, 20 Tenggelam, 12 Rusak Berat

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved