Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Amerika dan Inggris Kewalahan Hadapi Krisis BBM, Harga BBM Naik Drastis, Rusia Tersenyum

Selama beberapa tahun kedepan, Amerika dan sekutunya itu tetap masih membutuhkan minyak dan gas Rusia.

Editor: Alpen Martinus
Freepik.com
Ilustrasi minyak mentah dunia. 

Pernyataan  Vladimir Putin itu muncul di tengah melonjaknya harga BBM di Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS) sudah sangat mengkhawatirkan.

Pada Kamis (9/6/2022) waktu setempat, harga BBM paling murah di AS sudah mencapai $5 per galon atau sekitar Rp 19.200 per liter.

Itu pun untuk bensin oktan 87, bensin standar di negara itu seperti laporan Associated Press, Jumat (10/6/2022).

Melonjaknya harga bensin di negeri Paman Sam itu dipandang makin menguras dompet konsumen yang juga harus membayar lebih banyak untuk kebutuhan lainnya.

Asosiasi Kendaraan AS AAA mengatakan rata-rata nasional untuk bensin reguler per Kamis (9/6/2022) adalah $4,97 per galon, naik seperempat hanya dalam minggu terakhir, dan $1,90 lebih mahal dari yang dibayar pengemudi setahun yang lalu.

Harga BBM di Inggris

Orang Amerika bukan satu-satunya yang membayar lebih untuk mengisi bensin.

Minggu ini, harga bensin di Inggris mencapai rekor 182,3 pence atau $2,3 per liter, setara $8,80 per galon yang setara dengan Rp 33.400 per liter.

Analis memperkirakan harga akan terus naik sampai menjadi sangat tinggi sehingga membuat permintaan turun.

Kendati begitu, tak ada yang tahu persis kapan atau di mana itu mungkin terjadi.

Sementara itu, penutupan kilang yang tidak terduga misalnya, akibat badai di sepanjang Pantai Teluk Texas dan Louisiana, dapat membuat harga melonjak lebih tinggi.

"Saya khawatir kita belum berada di ujung jalan," kata analis GasBuddy Patrick De Haan.

"Kita memiliki margin kesalahan yang sangat kecil musim panas ini. Kita membutuhkan setiap barel kapasitas penyulingan yang bisa kita dapatkan."

Pandemi menyebabkan penutupan kilang, yang menyebabkan kapasitas penyulingan AS turun sekitar 800.000 barel per hari sejak awal 2020, menurut angka pemerintah.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved