Berita Bolsel
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Bidang Peternakan Bolsel Periksa Hewan Masuk
"Setiap hewan ternak yang masuk ke Bolsel, harus melewati pos Chek Poin yang ada di pintu-pintu masuk Bolsel. Pos perbatasan," ujar Dewi Taroreh.
Penulis: Indra Wahyudi Lapa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari raya Idul Adha adalah momen besar bagi umat Islam sedunia merayakan lebaran haji yang di dalamnya ada ritual kegamaan berupa kurban.
Dimana, hari tersebut adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang akan mendapatkan pembagian hewan qurban.
Namun, hewan qurban yang dimaksud adalah hewan yang sudah memenuhi syarat atau ketentuan dari Pemerintah.
Pengawas bibit ternak Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Agustina Dewi Taroreh, mengatakan menjelang Idul Adha, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan pada hewan.
"Setiap hewan ternak yang masuk ke Bolsel, harus melewati pos Chek Poin yang ada di pintu-pintu masuk Bolsel. Pos perbatasan," ujar Dewi Taroreh, ketika ditemui Tribunmanado.co.id, di Ruangannya, Rabu (8/6/2022).
"Untuk yang dari Gorontalo kami ada tim di Desa Lion, yang masuk dari Kotamobagu tim kami ada di Pos Kehutanan yang ada di Desa Bolangaso," tambah dia.
Pengawasan Bibit Ternak, Agustina Dewi Taroreh mengatakan, pemeriksaan kesehatan hewan yang masuk ke Bolsel untuk menghadapi hari raya Idul adha mendatang.
Hal itu dilakukan untuk memastikan hewan ternak layak menjadi hewan kurban.
"Nah, hewan yang masuk ke Bolsel itu, harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh dokter ahli atau Dinas Pertenakan Provinsi dimana hewan itu berasal," jelasnya.
Lanjut Dewi, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dimomen-momen tertentu saja.
Seperti hari raya idul adha, namun setiap ada hewan yang masuk ke Bolsel.
"Kita turun langsung ke kecamatan-kecamatan, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, seperti gigi, kuku dan sebagainya, apakah hewan layak untuk di kurban sesuai aturan," aku dia.
Ia menambahkan, hewan yang masuk ke Bolsel tidak memiliki SKKH maka akan dikembalikan ke Daerah asal.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjangkitnya berbagai penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Antraks, dan ASF yang menyerang hewan.
"Selain PMK, ada juga Antraks. Penyakit Antraks ini bisa menular ke manusia melalui kontak dengan hewan, ada juga ASF yang merupakan penyakit pada hewan yang sangat menular," kata Dewi.