Arti Petani
Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Kata Petani Ada Kepanjangannya, Dicetuskan Soekarno, Ini Artinya
Tahukah kalian bahwa kata petani punya kepanjangan. Diketahui kata petani ini dicetuskan oleh Presiden pertama Indonesia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahukah kalian bahwa kata petani punya kepanjangan.
Diketahui kata petani ini dicetuskan oleh Presiden pertama Indonesia.
Presiden Soekarno dicetuskan olah bungkarno pada tahun 1952.
Baca juga: Mahasiswa Politeknik Manado Gelar Kegiatan Pengembangkan Diri dan Kreatifitas
Baca juga: Aturan Baru Pemerintah, Orang Kurang Mampu Gratis Biaya Pembuatan Sertifikat Tanah Bagi
Baca juga: SMANSA Bolaang Uki Bolsel Mulai Buka Pendaftaran Penerimaan Siswa Baru, Kepsek Wellson: Gratis
Foto : Presiden ke-1 RI Soekarno pecetus kata Petani. (REPRO Arsip Nasional RI)
Selama ini kita tahu bahwa petani adalah profesi yang dilakoni orang di bidang pertanian. Petani bisa dibilang adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam.
Mulai dari petani di sawah yang menanam padi, sampai ke petani sayur dan buah.
Para petani itu berperan penting menjaga agar kebutuhan bahan makanan kita tetap terpenuhi, tanpa pernah kekurangan.
Para petani memanfaatkan tanah pertanian dengan menanam tanaman padi, buah-buahan, sayur-mayur, bunga, ataupun komoditi lainnya.
Petani juga melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman, dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.
Namun tahukah Anda bahwa petani adalah sebuah akronim dari Penyangga Tatanan Negara Indonesia.
Makna singkatan ini diberikan langsung oleh Bung Karno, Presiden pertama Indonesia dan disampaikannya pada tahun 1952.
Melansir Sripoku, sebutan itu tentu sangat membanggakan, apalagi yang menyematkannya adalah presiden pertama Indonesia.
Namun, menurut informasi lainnya yakni Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Singgih Tri Suistiyono, mengatakan tak tepat untuk mengatakan bahwa petani adalah kata yang diciptakan Soekarno dari akronim penyangga tatanan negara.
Apa yang dikatakan oleh Soekarno di awal-awal 50-an mengenai kepanjangan petani tersebut adalah sebuah retorika untuk mengambil hati para petani.