Kasus Kekerasan
Tak Terima Ditegur karena Berisik, Tamu Vila Pukuli Warga Setempat hingga Ada yang Pingsan
Viral aksi kekerasan di vila Puncak Bogor. Kabarnya warga dianiaya oleh tamu di vila Puncak Bogor.
“Kuping berdarah dan leher sakit karena dicekik, saat ini saya sudah melapor ke kepolisian dan sedang diproses,” katanya.
Pelaku Sempat Memberontak
Tamu Vila Dapentis di Puncak Bogor sempat memberontak ke dalam rumah milik warga Cisarua, Fajar Setiawan.
Menurut keterangan saksi asisten rumah tangga, Siti Solihat mengku saat majikannya itu Fajar Setiawan pergi keluar.
Siti mengaku Vila Depantis yang berseberangan itu, terdengar bising dengan sebuah teriakan seperti orang sedang bertengkar.
“Saya lihat mereka nunjuk-nunjuk mungkin marah ke sini, udah lama dibiarinlah gitu,” tutur Siti kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (5/6/2022).
Siti menuturkan saat itu ia sedang menggosok pakaian dan melihat Obar (pekerja) sedang mencuci motor.
Namun ia melihat tamu vila datang dengan tidak tau aturan, tamu Vila Depantis itu datang dengan memanjat melewati pagar rumah sang majikan.
“Saya liatin percakapannya kayak gaenak gitu, saya bilang ke si om Lukman (Adik Ipar Fajar) dilihat dari atas terus turun,” ujar Siti.
Ketika gerbang dibuka, sejumlah tamu vila itu pun menyerbu masuk kedalam kediaman Fajar.
“Pas gerbang dibuka pada masuk semua ada banyak, nah yang satu lagi bawa kantong keresek (plastik) mau masukin kepala si om Lukman,” terangnya.
Lanjut Siti, lalu saya lihat Lukman menangkis orang yang akan memasukkan kepalanya kedalam kantung plastik.
Lukman pun berhasil melarikan diri ke dalam rumah, namun tamu Vila tersebut tetap mengejar Lukman.
“Pada masuk ke dalam rumah, terus saya lihat yang mukulin si om, saya bilang pak udah pak kasian,” kata Siti.
Sementara sang mertua Lukman berhasil menarik Lukman untuk masuk ke dalam kamar demi menyelamatkan sang menantu.
“Pas si om di selamatin ibu dimasukin ke dalam kamar itu digedor-gedor kata dia sini kamu sini kamu,” lanjut Siti.
Siti pun pasrah, ia tak tahu harus melakukan apa. Hanya ketakutan yang akan terjadi kepada dirinya dan seisi rumahnya itu.
“Posisinya saya takut dan gabisa ngapa-ngapain cuman bisa teriak,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com