Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Kepala DP3A Sulut Kartika Devi Tanos Gandeng Lintas Instansi,Perkuat Jejaring Perlindungan Perempuan

DP3A Sulut menggandeng instansi Polri, Kejaksaan, Imigrasi, BP2MI, Angkasa Pura, Pelindo, hingga aktivis perempuan.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Ryo Noor
Pemprov Sulut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulut menggelar Rapat Kordinasi bersama lintas instansi di Hotel Grand Whiz, Kota Manado, Selasa (7/6/2022). 

"Disnaker bisa memberikan layanan sinergis seperti pelatihan gratis. Kemudian Dinsos ketika perempuan sudah mendapat kekerasan, bisa masuk shelter setelahnya akan kemana, dibantu Dinas Sosial,'' ujar Istri Wagub Sulut Steven Kandouw ini.

Kemudian, instansi Angkasa Pura dan Pelindo perannya berkaitan dengan trafficking atau Perdagangan orang. Saat ini kasus trafficking melintas lewat jalur udara, darat, dan laut.

Dengan peran instansi ini, maka bisa menutup pintu masuk trafficking.

"Bukan hanya orang kita di Sulut yang dijual ke luar, tapi Sulut menjadi transit negara tetangga untuk diperdagangkan di wilayah Indonesia," ungkap Birokrat Bergelar MARS ini.

Pemprov Sulut pun terus melakukan langkah lewat program untuk memenuhi hak perempuan, dalam hal misalnya mendapatkan jaminan perlindungan hukum, Gubernur Olly Dondokambey menyiapkan tenaga advokasi gratis kepada perempuan yang jadi korban kekerasan.

Dinas terkait semisal Dinas Koperasi UMKM dan Disnaker, bahkan TP PKK memberikan pelatihan agar perempuan bisa mandiri.

Bantuan disiapkan untuk perempuan kategori pra sejahtera, perempuan korban kekerasan, perempuan sebagai kepala keluarga hingga perempuan korban bencana alam.

Di Bidang Ekonomi, Pemerintahan Olly Dondokambey mencoba memenuhi hak perempuan di bidang ekonomi. Salah satu programnya bekerja sama dengan Bank SulutGo untuk memberikan kredit bunga ringan untuk membantu menunjang kesejahteraan diri dan keluarga.

dr Kartika Devi Tanos pun sempat menyinggung soal kekerasan dalam rumah tangga di mana perempuan menjadi korban bak fenomena Gunung Es, banyak kasus yang dilaporkan ke aparat, namun lebih banyak lagi yang tidak melapor.

dr Kartika Devi Tanos berharap kiranya kegiatan ini bisa jadi jalan keluar dalam meningkatkan koordinasi lembaga penyedia layanan Perempuan di Sulut. (ryo)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved