Virus Hendra
Mengenal Virus Hendra, Waspada pada Kelelawar, Ini Gejala dan Cara Penularannya
Gejala dan cara penularan virus Hendra. Kelelawar kembali jadi objek rentan paparan.
Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan gejala demam, batuk, sakit pada tenggorokan, ataupun ensefalitis atau radang otak.
Laura menambahkan, virus Hendra lebih mematikan dibanding virus Covid-19.
"Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika Covid-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," kata Laura.
Dia menerangkan, meski mematikan, virus bernama ilmiah Hendra henipavirus ini umumnya masih jarang ditemukan pada manusia.
Berdasarkan data dari tahun 1994 hingga 2013 dilaporkan tujuh kematian manusia akibat virus ini.
Belum ditemukan di Indonesia
Penyakit akibat virus ini dinyatakan sebagai kondisi endemis di Australia, yakni kondisi dengan jumlah terkendali namun dapat mengancam kesehatan masyarakat karena sewaktu-waktu bisa menyebabkan wabah.
Laura menyarankan, meski belum pernah ditemukan di Indonesia, informasi yang ada sebaiknya dijadikan peringatan tersendiri.
"Mengingat Indonesia juga memiliki hewan ternak yang tidak sedikit, pemerintah juga harus menyadari dan mengawasi bagaimana surveillance-nya.
Bagaimana cara agar hewan termasuk kuda tidak terjangkit virus Hendra," tandas Laura.
(*)
Sumber: Kompas.com